Susanto, Erwin (2018) Dakhil al-naqli dalam tafsir al-Thabari: telaah tentang kisah Nabi Adam As. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (264kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (371kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (363kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (617kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (524kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (799kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (35kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (308kB) | Request a copy |
Abstract
Tafsir adalah ilmu untuk memahami kitabullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, menjelaskan makna maknanya serta mengeluarkan hukum dan hikmahnya. Sumber tafsir terbagi menjadi dua, yang pertama al-ma’tsur yang layak dijadikan argumentasi dan al-ra’yi (pikiran) yang lurus, hasil ijtihad yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Adapun jika penafsiran yang tidak memenuhi syarat-syarat keduanya atau memenuhi akan tetapi adanya kontradiksi yang dapat menyebabkan suatu penafsiran menjadi cacat atau disebut dakhil yang menyebabkan suatu penafsiran tidak dapat diterima. Qasas Alquran adalah pemberitaan tentang hal ihwal umat yang telah lalu, nubuwwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, Alquran menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik dan mempesona. Di antara faidah adanya penafsiran tentang qasas Alquran dengan metode kritik tafsir adalah untuk memperoleh dalil yang otentik seputar qasas Alquran untuk mengikis pemahaman-pemahaman yang salah terhadap teks Alquran melalui karya suatu tafsir. Dalam tafsir al-Tabari terdapat riwayat-riwayat yang da’if, munkar, dan ada juga riwayat-riwayat israiliyyat yang perlu diungkapkan secara detailnya menggunakan metodologi kritik tafsir dengan pendekatan deskriptif analitik, dikarenakan tafsir al-Tabari tidak mencantumkan kualitas hadisnya, terlebih mengungkapkan riwayat-riwayat yang berkaitan dengan kisah Nabi Adam As. Penulis menemukan 4 bentuk dakhil al-naqli. Yang pertama, bentuk dakhil al-naqli yang kedua yaitu menafsirkan Alquran dengan pendapat sahabat (hadis mauquf) yang tidak valid, atau sanadnya da’if. Yang kedua, bentuk dakhil al-naqli yang kelima yaitu menafsirkan Alquran dengan pendapat tabi’i yang tidak valid atau sanadnya da’if. Yang ketiga, bentuk dakhil al-naqli yang keenam yaitu menafsirkan Alquran dengan hadis mursal yang matannya mengenai israiliyyat. Yang keempat, bentuk dakhil al-naqli yang kesembilan, yaitu menafsirkan Alquran dengan salah satu bentuk asil al-naqli dari ketujuh bentuk asil al-naqli yang kontradiksi berat dengan bentuk asil al-naqli lebih kuat darinya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | dakhil al-naqli; asil al-naqli; qasas; israiliyyat; tafsir al-Thabari; |
Subjects: | Islam > Dirayah Science of Authenticity of Hadith |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | erwin susanto |
Date Deposited: | 10 May 2019 07:21 |
Last Modified: | 10 May 2019 07:21 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/20228 |
Actions (login required)
View Item |