Tradisi Upacara Adat Pareresan: Penelitian di Desa Darmalarang Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka

Lisnawati, Lisnawati (2018) Tradisi Upacara Adat Pareresan: Penelitian di Desa Darmalarang Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (142kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (157kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (117kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (326kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (301kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (578kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (102kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (107kB) | Request a copy

Abstract

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat salah satu nya yaitu tradisi, penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tradisi upacara adat pareresan yang terdapat di Desa Darmalarang Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka. Tradisi pareresan ini selalu dilakukan oleh masyarakat Darmalarang setiap akhir panen karena masyarakatnya sebagian besar adalah petani. Tradisi upacara pareresan masih selalu dilakukan sampe sekarang walaupun era globalisasi (modern) demi terciptanya kehidupan yang tentram, damai dan sejahtera, dapat membangkitkan rasa aman, nyaman bagi setiap warga masyarakat di lingkungannya, dan dijadikan pegangan bagi mereka dalam menentukan sikap dan tingkah lakunya sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui sejarah dan fenomena Tradisi Upacara Adat Pareresan, mengetahui simbol dan makna apa saja yang terkandung, dan mengetahui bagaimana melestarikan Tradisi Upacara Adat Pareresan di Desa Darmalarang Kecamatan Banjaran Kabupaen Majalengka. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional perspektif Talcott Parsons. Dalam sistem sosial setidaknya harus ada empat fungsi yang dibutuhkan yaitu : Adaptation dimana masyarakat harus mampu beradaptasi dengan tradisi pareresan yang ada di Desa Darmalarang, Goal Attainment dimana tradisi pareresan memiliki tujuan supaya hasil panen melimpah, Integration dimana tradisi pareresan menjadikan solidaritas antar warga masyarakat desa darmalarang menjadi lebih kuat, dan Latency dimana tradisi pareresan harus tetap dipelihara agar bisa bertahan. Metode penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Metode ini di pandang tepat untuk menganalisis pada kondisi objek yang alamiah yang terjadi. Sumber data primer berupa informasi yang terdiri dari Sesepuh masyarakat Kepala Desa Darmalarang Tokoh adat Masyarakat umum. Sedangkat sumber data sekunder berupa dokumentasi dan literatur yang berkaitan. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, asal mulanya tradisi upacara adat pareresan sudah muncul sejak nenek moyang zaman dahulu sebagai wujud menghormati para leluhur dan sekarang sebagai rasa wujud syukur atas melimpahnya hasil panen. Kedua, terdapat simbol dan makna yang terkandung dalam tradisi upacara pareresan yaitu minuman, nasi tumpeng, cabe merah, bubur kemenyan, kembang tujuh rupa, sayur-sayuran, kelapa, daun sirih, kain putih. Ketiga, cara melestarikan tradisi pareresan dengan melestarikan upacara adat pareresan di tengah-tengah peradaban dunia yang semakin modern tanpa menghilangkan ciri khas kearifan lokal sunda. Masih dilestarikannya kesenian-kesenian sunda seperti tari jaipong, pencak silat, bahkan dari segi pelaksanaan upacara adat masyarakat menggunakan pakaian sederhana.

Actions (login required)

View Item