Muharromsyah, Wildan (2014) Manusia sempurna dalam pemikiran Muhammad Iqbal. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (182kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrack.pdf Download (282kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (114kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (525kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (610kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (649kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (307kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (398kB) | Request a copy |
Abstract
Manusia Sempurna dalam Pemikiran Muhammad Iqbal Keberadaan manusia merupakan suatu proses yang dalam perjalanannya melewati pergulatan, konflik dan ketegangan untuk mencari bentuk demi mewujudkan dirinya secara optimal. Untuk mempertanggungjawabkan predikat makhluk “sempurna”, bahkan mengemban sebagai wakil Tuhan di bumi, mau tak mau ia mesti menjalani perintah dan aturan Tuhan. Namun dalam realitas kehidupan, manusia bukanlah penciptaan yang telah selesai dan tuntas, tetapi demi meraih eksistensinya, manusia harus menjalankan proses dalam beberapa tahapan yang ditentukan dengan kemampuannya mengembangkan diri. Dalam telisik Muhammad Iqbal, ketika seseorang ingin mencapai kesempurnaan atau berada ditaraf tertinggi, yakni manusia sempurna, ia mesti menjadi pribadi. Pada terang ini, Muhammad Iqbal mengembangkan bagaimana seharusnya manusia meraih eksistensinya secara optimal, tidak lain untuk mencapai Manusia Sempurna. Upaya menyusuri dalam pemikiran Iqbal, penelitian kualitatif ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif-heuristika, yakni memaparkan konsepsi pemikiran, dengan studi kepustakaan (libarary research), guna menemukan persoalan: a). Bagaimana konsep Manusia Sempurana menurut Iqbal?, b). Apa landasan-landasan seseorang mencapai Manusia Sempurna? Adapun sumber rujukan dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah karya tertentu Iqbal, beserta berbagai sumber lainnya yang dapat mendukung pembahasan. Sederhananya, diri manusia bukanlah barang jadi. Dalam pemikiran Iqbal diri manusia lebih merupakan potensia daripada actus. Diri menyimpan potensi-potensi yang begitu banyak dan memiliki kemampuan mengembangkan hampir tanpa batas. Potensia akan menjadi actus melalui aktualisasi diri, yakni gerak khudi menuju Khuda. Manusia dalam proses itu, berusaha mewujudkan sifat-sifat Tuhan dan menjelmakan dalam tindakan konkrit, sehingga tugas kekhalifahan sebagai motif utama penciptaan manusia, mampu dilaksanakan. Proses aktualisasi akan bermuara pada Insan Kamil atau Manusia Sempurna, manusia penaka Tuhan, yang tidak lain adalah muslim sejati. Pada akhirnya, jalan apa yang ditawarkan Iqbal mencapai kesempurnaan manusia menjadi penting dalam bagian semesta alam demi keberlangsungan hidupnya dan mempertanggungjawabkan keberadaanya. Mampu memahami dirinya sendiri dan memiliki tujuan hidup. Dengan alur semangat pemikiran Iqbal, mendorong kemampuan manusia dalam menjalani hidup yang senantiasa penuh kedinamisan yang diliputi sifat-sifat Tuhan, melalui pedoman Al-Qur’an, serta terpenting diikuti amal perbuatan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Manusia sempurna; pemikiran Muhammad Iqbal; |
Subjects: | Oriental Philosophy Education > Philosophy and Theory of Education Biography, Obituary > Philosopy and Theory of Biography |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | wildan muharromsyah |
Date Deposited: | 28 May 2019 03:46 |
Last Modified: | 28 May 2019 03:46 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/20736 |
Actions (login required)
View Item |