Korelasi tingkat pendidikan dengan tingkat kekayaan masyarakat Desa: Studi kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung

Kurniawati, Neng (2017) Korelasi tingkat pendidikan dengan tingkat kekayaan masyarakat Desa: Studi kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER PROPOSAL.pdf Download (201kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (384kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (415kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (343kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (395kB)
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (589kB)
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (968kB)
	Text (BAB V) 8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (309kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB)

Abstract

Secara konseptual hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kekayaan mempunyai hubungan korelasi yaitu saling mempengaruhi. Hubungan keduanya dapat dijelaskan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka akan meningkatkan kekayaan dengan seiring peningkatan jumlah penghasilan. Pendidikan memang merupakan investasi besar untuk memperoleh pendapatan atau kekayaaan dimasa depan, tetapi pada kenyataannya tidak selamanya pendidikan bisa menjamin kekayaan seseorang. Seperti halnya yang terjadi di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Bahwa tingkat pendidikan yang rendah bisa memperoleh tingkat kekayaan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana korelasi, seberapa besar pengaruh, dan untuk mengetahui apakah dengan tingginya tingkat pendidikan bisa meningkatkan tingkat kekayaan seseorang di masyarakat Desa Cibereum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Penulis menggunakan teori Statifikasi Sosial. Bahwa dalam kehidupan masyarakat terdapat kriteria yang dipakai untuk menggolongkan orang dalam pelapisan sosial dilihat dari ukuran kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Dilihat dari ukuran itu, dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Stratifikasi sosial juga menyebabkan adanya perbedaan sikap dari orang-orang yang berada dalam strata sosial tertentu, berdasarkan kekuasaan, privilese dan prestise. Yang kaya ditempatkan pada lapisan atas dan miskin pada lapisan bawah. Begitupun dengan pendidikan. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian asosiatif dengan analisis kuantitatif. Metode penelitian asosiatif diartikan oleh Sugiyono (2012:11), bahwa “penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penggunaan metode ini disesuaikan dengan tujuan untuk menganalisa Korelasi Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Kekayaan di masayarakat Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Tehnik analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan yang terjadi antara variabel tingkat pendidikan dengan tingkat kekayaan, maka terlebih dahulu mencari r hitung dengan menggunkan rumus person product moment. Dari data yang diperoleh peneliti mendapatkan informasi bahwa pengaruh tingkat pendidikan (X) terhadap tingkat kekayaan (Y) pada kolom koefisien terdapat nilai signifikansi 0,185. Nilai signifikansi lebih kecil dari pada nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,185 ≤ 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Variabel X mempunyai t hitung 0,249 dengan t tabel sebesar 1,697. Jadi t hitung ≤ t tabel. Dapat disimpulkan bahwa variabel X memiliki kontribusi terhadap Y. nilai t negatif menunjukan bahwa variabel X mempunyai hubungan yang searah dengan Y, jadi dapat disimpulkan tingkat pendidikan terhadap tingkat kekayaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Y.

Actions (login required)

View Item