Dewi, Novia Susanti (2019) Kontribusi Raden Ajoe Lasminingrat dalam menerjemahkan sastra Eropa di Tatar Sunda tahun 1875. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1. cover.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Download (194kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3. Daftar Isi.pdf Download (203kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4. BAB I.pdf Download (490kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (783kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (204kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (415kB) | Request a copy |
Abstract
Aktivitas menerjemahkan sudah di kenal di Nusantara sejak masa Hindu Buddha, hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sebuah karya Kakawin Ramayana yang diterjemahkan dari bahasa Sansekerta ke dalam Bahasa Jawa Kuno pada abad ke-9M. Namun, babak baru dimulai ketika pemerintah kolonial Belanda mulai mengenalkan percetakan dengan menggunakan aksara Latin, buku-buku Eropa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Sunda menjadi genre penulisan baru dengan gaya prosa, menggeser tradisi lama (dangding / wawacan). Dalam masa peralihan ini, Raden Ajoe Lasminingrat hadir sebagai perintis lahirnya konfigurasi tulisan dan semangat baru pembacaan moderen melalui karya terjemah berbahasa Sunda dari tulisan Christoph von Schmid, yakni Hendrik van Eichenfels. Buku tersebut terbit pada tahun 1875 dengan judul Tjarita Erman dan menjadi literatur wajib murid sekolah berbahasa Sunda di Hindia Belanda, sehingga penting untuk diteliti lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Raden Ajoe Lasminingrat dalam menerjemahkan Sastra Eropa di Tatar Sunda tahun 1875 berdasarkan analisis buku Tjarita Erman. Adapun metode yang digunakan ialah metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yakni heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Raden Ajoe Lasminingrat adalah tokoh perempuan perintis gerakan literasi, emansipasi, dan edukasi yang melampaui jamannya (1843-1948). Ia merupakan anak Raden Haji Moehammad Moesa, Holfpenghulu Limbangan yang juga seorang penyair. Melalui karyanya, Lasminingrat, berkontribusi melahirkan semangat pembaharuan dalam dunia literasi Sunda, diantaranya mengusulkan prosa sebagai tulisan berseni alternatif, yang berdampak pada perubahan kebiasaan membaca orang Sunda ke arah membaca di dalam hati. Selain itu, Lasminingrat turut berkontribusi menanamkan semangat religiusitas Islam dalam karya sastra terjemahan Eropa melalui sadurannya itu.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sejarah; Sastra Terjemahan; Literasi; Lasminingrat; |
Subjects: | Historical Books of Old Testament |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Novia Susanti Dewi |
Date Deposited: | 24 Jun 2019 01:15 |
Last Modified: | 24 Jun 2019 01:15 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/21036 |
Actions (login required)
View Item |