Zulva, Eva (2010) Pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam mengembangkan konsep diri anak berkebutuhan khusus (ABK) di SLB Negeri Cileunyi Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (69kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (50kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (70kB) | Preview |
|
Text (BAB I SD IV)
4_bab1sd4.pdf Restricted to Registered users only Download (451kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
5_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) |
Abstract
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk menggantikan kata Anak Luar Biasa (ALB), yang menandakan adanya kelainan khusus yang memiliki permasalahan yang kompleks, salah satunya mempunyai konsep diri yang kurang dan berbeda dengan anak normal lainnya. Dan salah satu yang termasuk pada Anak Berkebutuhan Khusus tersebut adalah anak Tuna Rungu. Dimana, SLB Negeri Cileunyi Bandung merupakan lembaga pendidikan Luar Biasa yang melakukan Bimbingan dan konseling dalam mengembangkan konsep diri anak tuna rungu. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Proses pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap Anak Berkebutuhan Khusus/anak tuna rungu di SLB Negeri Cileunyi Bandung; 2) Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Bimbingan dan konseling dalam mengembangkan konsep diri Anak Berkebutuhan Khusus; 3) Hasil yang dicapai dari pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam mengembangkan konsep diri Anak berkebutuhan khusus. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi analisis yaitu untuk memberikan gambaran objek yang diteliti secara tepat dan sistematis, dan dalam hal ini peneliti menggambarkan secara kualitatif mengenai penerapan bimbingan dan konseling dalam mengembangkan konsep diri ABK. Adapun mengenai teknik pengumpulan data, meliputi: observasi, wawancara, studi dokumentasi dan analisa data. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa pelaksanaan bimbingan konseling dalam mengembangkan konsep diri anak berkebutuhan khusus dikatakan berhasil karena memiliki indikator keberhasilan yaitu: 1) Memiliki rasa percaya diri dalam arti tidak minder; 2) Tidak tergantung pada orang tua dan orang lain; 3) Mampu berinteraksi dengan lingkungan teman sekolah, keluarga dan masyarakat, artinya klien setelah lulus dari sekolah mampu dan percaya diri untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan mampu untuk mengembangkan kemampaun/bakat yang dimilikinya. Proses bimbingan ini tidak terlepas dari 6 unsur penunjang keberhasilan diantaranya: 1) Tujuan pelaksanaan bimbingan dan konseling; 2) Dari segi waktu pelaksanaannya; 3) Pembimbing; 4) Terbimbing; 5) Metode; 6) Materi. Dengan demikian penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam mengembangkan konsep diri anak berkebutuhan khusus/anak tuna rungu di SLB Negeri Cileunyi Bandung, hal ini terlihat jelas dari adanya perubahan pada diri anak tuna rungu setelah mengikuti kegiatan Bimbingan dan Konseling, yang tadinya tidak bisa mengembangkan rasa percaya dirinya sekarang merasa yakin kesadarannya baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Sehingga mampu mengembangkan kemampuan/kekreativitasannya dan bersosialisasi dengan lingkungannya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bimbingan; Konseling; konsep diri; Anak Berkebutuhan Khusus |
Subjects: | Applied Psychology > Counseling and Interviewing |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Bimbingan Konseling Islam |
Depositing User: | Users 30 not found. |
Date Deposited: | 10 Aug 2016 05:52 |
Last Modified: | 14 Sep 2018 05:18 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/2127 |
Actions (login required)
View Item |