Shofariah, Siti Hamidatus (2018) Kontroversi Nasikh Manuskh: Studi pemikiran Imam Jalāluddīn Al-Suyūtī dan Abū Muslim Al-Isfahānī. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (468kB) | Preview |
|
|
Text
2_Abstrak.pdf Download (691kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (471kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (790kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (756kB) | Request a copy |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (579kB) | Request a copy |
||
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (448kB) | Request a copy |
||
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (490kB) | Request a copy |
Abstract
Di antara persoalan dalam Ulumul al-Qur’an yang mengundang perdebatan para ulama adalah mengenai nāsikh mansūkh. Perbedaan pendapat para ulama dalam menetapkan ada atau tidak adanya ayat-ayat mansūkh (dihapus) dalam al-Qur’an, antara lain disebabkan adanya ayat-ayat yang tampak kontradiksi bila dilihat dari lahirnya. Sebagian ulama berpendapat bahwa di antara ayat-ayat tersebut ada yang tidak bisa dikompromikan. Oleh karena itu, mereka menerima teori nāsikh (penghapusan) dalam al-Qur’an. Sebaliknya, bagi para ulama yang berpendapat bahwa ayat-ayat tersebut keseluruhannya bisa dikompromikan, tidak mengakui teori penghapusan itu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam mengenai Kontroversi nāsikh mansūkh (Studi pemikiran Imam Jalāluddīn Al-Suyūtī dan Abū Muslim Al-Isfahānī). Penelitian ini bersifat kepustakaan yaitu dengan menganalisis data primer yang terdapat pada karya-karya Imam Jalāluddīn Al-Suyūtī dan Abū Muslim Al-Isfahānī. Serta berbagai literatur yang berkaitan dengan nāsikh mansūkh sebagai data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif, penulis mengumpulkan sejumlah kitab dan buku yang berkaitan dengan obyek penelitian ini seperti kitab-kitab tafsir, buku-buku Ulumul al-Qur’an, majalah, jurnal, data-data atau informasi yang relevan, dan yang masih ada kaitannya dengan pembahasan yang telah dirumuskan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penyebab perbedaan pendapat antara kedua tokoh tersebut yaitu: Adanya perbedaan dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang selalu dijadikan dasar ada dan tidaknya nāsikh mansūkh dalam al-Qur’an. Dan yang menjadi titik singgung dalam penelitian yang penulis temukan yaitu: Pertama, tidak adanya kesepakatan para ulama mengenai keberadaan ayat-ayat al-Qur’an yang di nāskh, menurut al-Suyūtī ada sedangkan menurut al-Isfahānī tidak ada, tidak ada kesepakatan tentang jumlah ayat yang di nāskh, menurut al-Suyūtī terdapat 20-22 ayat yang di nāsakh sedangkan menurut al-Isfahānī, dan tidak ada kesepakatan tentang batasan pertentangan yang mengharuskan diberlakukannya teori nāskh untuk menyelesaikannya, menurut al-Suyūtī harus diberlakukan sedangkan menurut al-Isfahānī tidak. Kedua, adanya perkembangan terminologi nāsakh mulai dari zaman klasik hingga zaman kontemporer sekarang ini, menurut al-Suyūtī bahwa nāsikh mansūkh itu berkembang sedangkan menurut al-Isfahānī tidak berkembang. Ketiga, adanya kontradiksi dalam melakukan istinbāt hukum.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kontroversi; Nāsikh Manūskh; Imam Jalāluddīn Al-Suyūtī; |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Ilmu-ilmu Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | siti hamidatus shofariah |
Date Deposited: | 04 Jul 2019 06:28 |
Last Modified: | 04 Jul 2019 06:28 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/21405 |
Actions (login required)
View Item |