Peran penyuluh agama terhadap pembinaan Majelis Taklim dalam upaya mewujudkan konsep keluarga sakinah: Penelitian terhadap penyuluh agama pada Kementrian Agama di Jalan Soekarno- Hatta No. 498 Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

Kurniawati, Ucu (2011) Peran penyuluh agama terhadap pembinaan Majelis Taklim dalam upaya mewujudkan konsep keluarga sakinah: Penelitian terhadap penyuluh agama pada Kementrian Agama di Jalan Soekarno- Hatta No. 498 Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (149kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (171kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (156kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (226kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (330kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (320kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (168kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (159kB)

Abstract

Di zaman modern era globalisasi ini, adanya Penyuluh Agama merupakan salah satu tokoh yang berperan penting terhadap perkembangan dakwah dalam rangka membangun dan mengembangkan masyarakat Islam dengan bahasa agama melalui pembinaan-pembinaan di majelis taklim upaya mewujudkan keluarga yang tentram, tenang dan damai (sakinah). Pelaksanaannya lebih ditekankan melalui penerapan metode-metode penyuluhan secara Irsyad, counseling baik indvidu (fardiyah) maupun kelompok kecil (fiah qolilah) yang dalam penyampaian materinya kepada ibu-ibu majelis taklim sebagai sasaran. Tujuan penelitian ini disamping mendeskripsikan tugas pokok, dan fungsi (tupoksi) Penyuluh Agama, serta metode pelaksanaannya dalam pembinaan majelis taklim, juga berusaha mengetahui bagaimana keberhasilan pembinaan di majelis taklim oleh Penyuluh Agama terhadap jamaahnya untuk mewujudkan keluarga yang tentram, tenang dan damai. Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa keadaan sebuah keluarga sangat mencerminkan keadaan masyarakat dan bangsa. Ia sebagai miniatur dan nucleus bagi proses perkembangan masyarakatnya. Apabila keluarga tentram maka masyarakat akan tentram, namun sebaliknya jika keluarga kacau dan memiliki banyak problem maka masyarakat juga kacau atau tidak diliputi ketenangan, ketentraman, karena keluarga merupakan jiwa dan tulang punggung masyarakat. Oleh karena itu, sebagai konselor agama mengupayakan keluarga atau jamaah yang mengikuti dalam pembinaan di majelis taklim memiliki konsep diri yang baik sesuai dengan ajaran Islam, memahami ilmu agama yang telah disampaikan dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari yang merujuk kepada al-Qur’an dan al-Hadits. Kegiatan Penyuluh Agama dalam hal ini merupakan sebuah kegiatan yang sangat positif. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yakni berupaya meneliti bagaimana tugas, fungsi, dan metode pelaksanaan Penyuluh Agama yang dilakukan dalam membina keluarga atau jamaah yang mengikuti majelis taklim yang selanjutnya dideskripsikan secara terperinci. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa hal yang telah ditemukan bahwa metode penyuluhan yang digunakan dalam membina jamaah yang mengikuti majelis taklim mengambil dua pendekatan, yaitu metode langsung dan tidak langsung. Dimana metode tersebut terdapat layanan konsultasi individu atau kelompok. Adapun materi yang disampaikan oleh Penyuluh Agama bersifat umum dan belum terkurikulumkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usaha Penyuluh Agama guna membentuk keluarga yang sakinah menunjukan hasil yang belum optimal, karena adanya kendala-kendala baik dari Penyuluh Agama sendiri maupun dari jamaah majelis taklim. Artinya sangat perlu diupayakan secara tepat agar dapat mencapai hasil yang maksimal.

Actions (login required)

View Item