Aktivitas mediasi dalam menanggulangi kasus perceraian di Pengadilan Agama Bandung

Guntara, Yudi (2011) Aktivitas mediasi dalam menanggulangi kasus perceraian di Pengadilan Agama Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (98kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (38kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (122kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (250kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (362kB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (327kB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (111kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (102kB)

Abstract

Mediasi di Pengadilan Agama merupakan penyelesaian sengketa perceraian melalu proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak melalui bantuan mediator. Data mediasi tahun 2008-2009 di Pengadilan Agama Bandung menunjukan jumlah perkara yang di mediasi sebangak 1480 perkara dan yang berhasil dimediasi sebanyak 179 perkara atau setara dengan 12,0 persen sedangkan perkara yang gagal dimediasi sebanyak 1301 perkara atau setara dengan 88,0 persen. Bukti kegagalan mediasi mengundang pertanyaan: bagaimana proses mediasi, bagaimana hasil mediasi setelah tahun 2009 dan bagaimana faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan mediasi di Pengadilan Agama. Dengan demikian permasalahan diatas menunjukan bahwa peraturan Mahkamah Agung Perma No. 1 Tahun 2008 mengenai Mediasi belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan teori mediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses mediasi, hasil yang dicapai dalam proses mediasi serta untuk mengetahui faktor penghambat dan pendorongnya yang dilakukan di Pengadilan Agama Bandung dalam menanggulangi kasus perceraian. Penelitian ini bertitik tolak pada mediasi, oleh karena itu mediasi dapat dilaksankan dengan baik apabila proses-proses mediasi dapat di implementasikan. Dengan demikian, dalam pelaksanaan proses mediasi diperlukan berbagai unsur-unsur mediasi agar pelaksanaan mediasi dapat berjalan dengan efektif bagi kegiatan konseling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan alasan untuk melihat proses medisi di Pengadilan Agama Bandung akan lebih mendalam jika menggunakan pendekata kualitatif. Peneltian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah: menentukan lokasi penelitian, menentukan metode penelitian, menentukan jenis dan sumber data dan akhirnya mengolah dan menganalisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses mediasi di Pengadilan Agama Bandung adalah mediasi awal ligitasi dan mediasi selama ligitasi, hasil mediasi yang dicapai dari tahun 2009-2010 dari 585 perkara yang berhasil di mediasi hanya 69 perkara (15,0 persen) dan yang gagal 497 perkara (85,0), kemudia faktor penyebab kegagalan mediasi adalah aspek perkara, aspek mediator, aspek para pihak, aspek advokat dan aspek tempat mediasi, sedangkan faktor penyebab keberhasilan mediasi adalah aspek mediator, aspek para pihak, aspek perkara, aspek sarana. Berdasarkan ditemukan dapat disimpulkan bahwa dalam proses mediasi terdapat aspek penasehatan, penyelesaian masalah atau sengketa dan menanggulangi konflik, hal tersebut merupakan proses yang dilakukan dalam konseling dengan demikian, mediasi yang dilakukan di Pengadilan Agama Bandung bisa dinyatakan bagian dari konseling percerain

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pengadilan Agama; Perceraian;
Subjects: Applied Psychology > Counseling and Interviewing
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: Users 30 not found.
Date Deposited: 26 Aug 2016 09:38
Last Modified: 07 Feb 2019 02:13
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/2197

Actions (login required)

View Item View Item