Auliani, Nesa (2018) Perkawinan di bawah umur: Studi Pada Pasangan IF dan R di Desa Perbawati Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (97kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abtrak.pdf Download (164kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (166kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (656kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Download (839kB) | Preview |
|
|
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Download (383kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Download (173kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftar pustaka.pdf Download (399kB) | Preview |
Abstract
Perkawinan menurut Hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau Miitsaaqon Gholiidha untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. Dalam pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, bahwa Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun. Namun di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi, masih ada yang melakukan Perkawinan di bawah umur, yaitu pasangan IF dan R. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui latar belakang terjadinya Perkawinan di bawah umur pada pasangan IF dan R, untuk mengetahui Prosedur Perkawinan yang dilakukan oleh IF dan R, dan mengetahui dampak yang dialami oleh pasangan IF dan R. Penelitian ini bertolak dari ketentuan QS An-Nur ayat 32 dan An-Nisa ayat 6 yang di pahami bahwa orang yang akan menikah harus sudah mampu secara fisik, mental, dan spiritual untuk membina Rumah Tangga. Dan ketentuan pasal 7 UU No. 1 Tahun 1974 dan pasal 15 Kompilasi Hukum Islam yang mengatakan bahwa untuk kemaslahatan keluarga dan Rumah Tangga, Perkawinannya boleh di lakukan calon mempelai yang telah mencapai umur 19 tahun bagi calon suami dan 16 tahun bagi calon istri. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analisis, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa latar belakang pasangan IF dan R melaksanakan perkawinan karena R sudah hamil 5 bulan. Prosedur Perkawinan yang dilakukan IF dan R yaitu dengan mendaftar dan menyerahkan persyaratan pernikahan ke KUA Kecamatan Sukabumi. Petugas KUA menolak untuk melaksanakan perkawinan tersebut dengan alasan IF belum berusia 19 tahun. Karena desakan keluarga, akhirnya KUA memberikan surat penolakan Perkawinan yang telah diberi materai untuk dilampirkan kedalam berkas pengajuan dispensasi nikah. Berkas tersebut selanjutnya dibawa ke Pengadilan Agama Sukabumi. Setelah terdaftar, kemudian akan diagendakan untuk pemeriksaan bukti-bukti, saksi kemudian di sidangkan. Setelah mendapat surat dispensasi nikah, kemudian dibawa kembali ke KUA untuk pelaksanaan perkawinan. Nilai positif yang dapat diambil oleh pasangan IF dan R adalah mereka belajar untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. Dengan melakukan perkawinan mereka dapat terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji lainnya. Dampak negatif yang dialami yaitu mendapatkan kesulitan jika ingin melanjutkan sekolah karena status perkawinan. Pasangan IF dan R beserta keluarganya mendapatkan gunjingan dan juga cibiran dari warga sekitar, sebab perkawinan dilakukan dengan kondisi mempelai wanita yang sedang hamil.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perkawinan di bawah umur; batas umur; hukum |
Subjects: | Islam > Marriage and Family Life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | nesa auliani |
Date Deposited: | 22 Jul 2019 04:06 |
Last Modified: | 22 Jul 2019 04:06 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/22012 |
Actions (login required)
View Item |