Peran pembimbing moral keagamaan bagi narapidana: Penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Indramayu Jalan Gatot Subroto No.04 Indramayu

Fauziyyah, Aida (2012) Peran pembimbing moral keagamaan bagi narapidana: Penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Indramayu Jalan Gatot Subroto No.04 Indramayu. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (115kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (212kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (183kB) | Preview
[img] Text (BAB I - BAB IV)
4_bab1sd4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
5_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (238kB)

Abstract

Pembimbing moral kegamaan merupakan posisi terpenting dari kegiatan pembinaan yang ada di LAPAS, karena untuk membina dan memperbaiki moral serta agama seorang narapidana. Narapidana adalah orang-orang yang dinyatakan bersalah dan mengalami kegagalan dalam menjalani hidup bermasyarakat, mereka memerlukan bimbingan moral keagamaan secara khusus. Oleh karena itu, pembimbing moral keagamaan harus mempunyai kemampuan yang memadai dan keterampilan untuk membimbing dan membina narapidana agar mereka kembali kejalan yang benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui program kerja dan pelaksanaan program kerja pembimbing moral keagamaan. Disamping itu juga untuk mengetahui tanggapan dari narapidana dan LAPAS terhadap peran pembimbing moral keagamaan serta kendala-kendala yang dihadapi pembimbing moral keagamaan. Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa pembimbing adalah seorang pemimpin di kalangan anak didik/anak bimbingnya, yang berkemampuan tinggi dalam melakukan komunikasi dengan mereka, menjadi suri tauladan dalam tingkah laku, bersikap melindungi anak bimbingnya dari kesulitan-kesulitan yang ada, serta menunjukkan jalan pemecahan terhadap kesulitan yang dialami. kemudian dengan pembimbing moral keagamaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi psikologis narapidana, besar kemungkinan dapat terbentuk sikap moral keagamaan yang positif yang berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif. Sedangkan teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan catatan lapangan. Sehingga dengan teknik tersebut dapat menjelaskan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan : (1) program kerja pembimbing keagamaan selain pembuatan jadwal kegiatan bimbingan moral keagamaan tetapi pembimbing moral keagamaan pun sebagai fasilitator, pengawas dan pengontrol kegiatan bimbingan serta menjalin kerjasama dengan elemen kemasyarakatan, (2) adapun pelaksanaan program kerja pembimbing moral keagamaan yaitu dengan ceramah keagamaan, ceramah umum dan tanya jawab, khutbah Jum’at serta baca tulis Al-Qur’an, (3) tanggapan dari narapidana dan LAPAS terhadap peran pembimbing moral keagamaan, bahwa dengan adanya pembimbing moral keagamaan narapidana akan lebih menyadari kesalahan yang sudah mereka perbuat dan merasakan dampak positif dari kegiatan tersebut, yaitu bisa merubah akhlak yang sebelumnya kurang baik menjadi lebih baik, (4) kendala-kendala yang dihadapi pembimbing moral keagamaan, yaitu keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya SDM, kurangnya komunikasi dengan elemen kemasyarakatan dan kurangnya persediaan Iqra dan Al-Qur’an.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Bimbingan rohani; narapidana;
Subjects: Applied Psychology > Counseling and Interviewing
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: Users 30 not found.
Date Deposited: 30 Aug 2016 23:44
Last Modified: 11 Feb 2019 02:52
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/2203

Actions (login required)

View Item View Item