Penerapan bimbingan konseling individu dalam upaya menumbuhkan sikap percaya diri narapidana: Penelitian di Lapas Sukamiskin Bandung

Ramadhani, Fitria (2012) Penerapan bimbingan konseling individu dalam upaya menumbuhkan sikap percaya diri narapidana: Penelitian di Lapas Sukamiskin Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (142kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (64kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 3_bab1.pdf Download (251kB) | Preview
	Text (BAB II) 4_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (288kB)
	Text (BAB III) 5_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (380kB)
	Text (BAB IV) 6_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (72kB)

Abstract

Pelaksanaan Bimbingan konseling individu di Lapas Sukamiskin Bandung dilaksanakan antara lain, dalam upaya menumbuhkan sikap percaya diri narapidana. Upaya yang dilakukan itu untuk membantu narapidana agar mengubah sikap mereka menjadi lebih baik dan mengembalikan kepercayaan diri narapidana setelah kembali ke tengah masyarakat dan keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai proses bimbingan konseling individu, sikap percaya diri narapidana dan penerapan bimbingan konseling individu dalam upaya menumbuhkan sikap percaya diri narapidana. Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa bimbingan konseling individu, yang memiliki peran penting ketika dihadapkan pada manusia yang telah hilang sikap percaya dirinya ditengah masyarakat, akibat kesalahan yang pernah dilakukannya. Fakta demikian seringkali menimpa orang yang pernah mendekam di penjara. Dalam kehidupan masyarakat, mantan narapidana yang telah hilang sikap percaya dirinya, seringkali bukan hanya menutup diri dari pergaulan dan menyesali dosa yang telah dilakukannya, akan tetapi terkadang melakukan kejahatan yang lebih brutal, sehingga meresahkan masyarakat. Hal demikian, diakibatkan masyarakat tidak mau menerima kehadiran mantan narapidana. Bertolak dari fenomena di atas, urgensi bimbingan konseling individu sangat diperlukan dalam upaya menumbuhkan sikap percaya diri narapidana. Sehingga dengan adanya bimbingan konseling individu mampu mempertahankan sikap dan perilaku yang positif setelah keluar dari penjara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan sejelas-jelasnya tentang bimbingan konseling individu dalam upaya menumbuhkan sikap percaya diri narapidana. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: menentukan lokasi penelitian, menentukan metode penelitian, menentukan jenis dan sumber data, dan akhirnya mengolah dan menganalisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan bimbingan konseling individu dalam upaya menumbuhkan sikap percaya diri narapidana di Lapas Sukamiskin Bandung dapat dikatakan cukup berhasil dikarenakan beberapa unsur pendukung dalam proses bimbingan yaitu : (1) Pembimbing (2) Terbimbing (3) Metode atau pendekatan (4) Materi bimbingan (5) Media Bimbingan. Kemudian indikator keberhasilan yang mempengaruhi sikap percaya diri narapidana yaitu: (1) Tidak menghindari situasi komunikasi (2) Tidak pemalu (3) Tidak menarik diri dari pergaulan (4) Tidak ragu dalam bertindak (5) Tidak mudah tersinggung (6) Tidak diliputi perasaan bersalah secara berlebihan (7) Mampu memeperbaiki diri. Sedangkan faktor penghambatnya adalah dari segi waktu yang terbatas dikarenakan wali bukan tugas pokok pembimbing. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan bimbingan konseling individu dalam upaya menumbuhkan sikap percaya diri narapidana yakni menjadikan mereka memiliki sikap percaya diri, baik ketika di dalam penjara maupun setelah bebas dari penjara.

Actions (login required)

View Item