Peran bimbingan keagamaan dalam membentuk kemandirian anak Disabilitas

Sari, Linda Cutika (2019) Peran bimbingan keagamaan dalam membentuk kemandirian anak Disabilitas. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover(1).pdf

Download (113kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (208kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (206kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (465kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (443kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (197kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (948kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (114kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (215kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA : Anak tunadaksa adalah ketidakmampuan anggota tubuh untuk melaksanakan fungsinya secara normal yang disebabkan oleh akibat bawaan, luka penyakit, atau pertumbuhan yang tidak sempurna sehingga untuk melakukan pembelajarannya diperlukan pelayanan secara khusus. Tunadaksa adalah penderita kelainan fisik, khususnya anggota badan, seperti tangan, kaki atau bentuk tubuh. Pelaksanaan bimbingan keagamaan anak tunadakasa di SLB Negeri Cileunyi merupakan suatu usaha yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk menjadikan anak tunadaksa sadar akan kewajibannya sebagai Muslim, memiliki kemandirian dan kemauan dalam melaksanakan shalat, menjadikan anak yang bersifat religius, bertangguung jawab dan mampu mengendalikan emosi. Usaha bimbingan yang diberikan oleh Sekolah berupa bimbingan shalat, bimbingan baca tulis al-Quran, dan bimbingan akhlak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaa n, metode serta hasil yang dicapai dari bimbingan keagamaan dalam membentuk kemandiarian melaksanakan shalat anak tunadaksa. Pemilihan teori dalam penelitian ini menggunakan teori psikososial dari Erikson yang menyatakan bahwa kemandirian merupakan perkembangan ke arah individualitas yang mantap dan berdiri sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil ini menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan keagamaan kepada anak tunadaksa di SLB Negeri Cileunyi hadilnya positif dan anak tunadaksa sudah memiliki kesadaran untuk melaksanakan ibadah shalat. Pembimbing mengklarifikasi anak bimbingan disesuaikan dengan porsi kecacatannya. Apabila anak tidak mampu berjalan, ketika melakukan wudhu dibantu. Apabila anak tidak mampu melakukan shalat sambil berdiri, maka anak diajarkan dan dibantu shalat sambil duduk. Apabila tidak bisa bersuci dengan air, anak diajarkan dan dibantu bersuci dengan tayammum. Akan tetapi, bantuan tersebut tidak selalu diberikan terhadap anak, karena ditakutkan anak akan selalu bergantung kepada orang lain. ENGLISH : Children with disabilities are the inability of members of the body to carry out their functions normally caused by congenital, disease wounds, or imperfect growth so that special learning is needed to do the learning. Tunadaksa are sufferers of physical disorders, especially limbs, such as hands, feet or body shape. The implementation of the religious guidance of a sudden child at Cileunyi State SLB is a planned and systematic effort to make the disabled child aware of their obligations as Muslims, have independence and willingness to perform prayers, make children religious, responsible and able to control emotions. The guidance efforts provided by the School are in the form of prayer guidance, Al-Quran reading and writing guidance, and moral guidance. This study aims to determine the implementation, methods and results achieved from religious guidance in forming the dances in performing forced prayer. The choice of theory in this study uses psychosocial theory from Erikson which states that independence is a development towards a steady and independent individuality. The method used in this study is a descriptive research method with a qualitative approach. To obtain the data needed in this study, researchers conducted observations, interviews and documentation. These results indicate that the implementation of religious guidance to disabled children in the Cileunyi State SLB was positive and the disabled children had the awareness to perform prayer services. The counselor clarifies the guidance child according to the portion of the disability. If the child is not able to walk, when performing ablution is assisted. If the child is unable to pray while standing, the child is taught and helped to pray while sitting. If you cannot purify with water, the child is taught and helped to cleanse with tayammum. However, this assistance is not always given to children, because it is feared that children will always depend on others. Keywords: Religious Guidance, Tunadaksa Children, Independence.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Bimbingan Keagamaan; Anak Tunadaksa; Kemandirian
Subjects: Educational Institutions, Schools and Their Activities
Educational Institutions, Schools and Their Activities > Student Guidance and Counseling
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Linda Cutika Sari
Date Deposited: 26 Jul 2019 03:43
Last Modified: 07 Jan 2020 03:15
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/22249

Actions (login required)

View Item View Item