Penafsiran Ibn Jarir Ath-Thabari tentang kisah Ashab Al-Sabti

Herawaty, Hena (2019) Penafsiran Ibn Jarir Ath-Thabari tentang kisah Ashab Al-Sabti. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_logo.pdf Download (97kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (209kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (223kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (315kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (394kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (652kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (314kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB) | Request a copy
Preview	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Download (392kB) | Preview

Abstract

Alquran banyak mengandung kisah yang diungkapkan berulang-ulang di beberapa tempat dalam bentuk yang berbeda, serta di dalamnya terkandung pesan-pesan mengenai cerita atau kisah yang mampu menyedot perhatian umat manusia. Diantaranya terdapat kisah para nabi, dan bangsa yang pernah ada di masa lampau. Alquran menceritakan semua peristiwa dengan cara yang menarik dalam ulu>m Alquran, hal ini disebut dengan Qashash Alquran. Salah satu kisah umat terdahulu yang diabadikan dalam Alquran yaitu kisah Asha>b al-Sabti. Dalam sejarahnya kisah Asha>b al-Sabti adalah suatu kaum atau kelompok manusia yang memiliki jiwa selalu meremehkan terhadap sesuatu yang kecil. Maka dari itu, penulis merumuskan penelitian ini yaitu Bagaimana Penafsiran Ibn Jari>r al-Thabari> Tentang Kisah Asha>b al-Sabti. Kisah Asha>b al-Sabti merupakan satu kaum Yahudi pada zaman Nabi Musa as yang diabadikan dalam Alquran sebanyak delapan ayat dalam dua surat. Merekalah yang melanggar perintah Allah Swt., dengan melakukan aktivitas memancing ikan pada hari Sabtu. Kemudian Allah Swt., mengubah wujud mereka menjadi sekumpulan kera sebagai bentuk peringatan karena telah melanggar perjanjian dengan Allah Swt. Dengan demikian untuk mengetahui kisah Asha>b al-Sabti secara keseluruhan serta menggali pesan-pesan dibalik kisah tersebut, penulis mengambil penjelasan dari Tafsir Ja>mi’ al-Baya>n Fi> Ta’wi>l A>y Alqura>n karya Ibn Jari>r al-Thabari>. Serta bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran Ibn Jari>r al-Thabari> tentang kisah Asha>b al-Sabti. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara Library Reseach ( studi pustaka). Kemudian pendekatan yang digunakan sebagai pisau analisis ialah teori Qashash Alquran dalam kitab Maba>his Fi> Ulu>m Alqura>n karya Manna> Khali>l al-Qatta>n. Adapun mengenai penelitian kepustakaan, penulis mengambil dua sumber data yaitu sumber data primer berupa kitab tafsir Ja>mi’ al-Baya>n Fi> Ta’wi>l A>y Alqura>n dan terjemah tafsir al-Thabari>. Kemudian sumber data sekunder berupa buku-buku dan literatur lainnya yang menunjang pembahasan kisah Asha>b al-Sabti. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa kisah Asha>b al-Sabti terbagi atas empat aspek. Pertama, melanggar perjanjian. Kedua, pengutukan menjadi kera. Ketiga, letak peristiwa kejadian. Keempat, penduduk desa Yahudi yang terbagi menjadi atas tiga golongan diantaranya adalah sebagai berikut; golongan yang melampaui batas dan durhaka, golongan pemberi nasihat, dan golongan yang berdiam diri terhadap kemungkaran. Selain itu kisah Asha>b al-Sabti memiliki beberapa hikmah dibalik kisah tersebut yakni harus berkomitmen ketika telah melakukan perjanjian, dilarang bersikap individualis atau mementingkan diri sendiri, serta dilarangnya untuk berbuat rakus dan tamak.

Actions (login required)

View Item