Hafidzoh, Vivih (2017) Perkembangan dan pergeseran Lenong Betawi tahun 1950-1980 di Jakarta. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (196kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (765kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (657kB) |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (761kB) |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (310kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR SUMBER.pdf Restricted to Registered users only Download (418kB) |
Abstract
Lenong Betawi sebagai maskot dari kesenian Betawi. Kesenian ini merangkum dari berbagai kebudayaan yang ada di Betawi seperti Melayu dan Cina khususnya. Bisa dikatakan Lenong Betawi refleksi kebudayaan dari etnis-etnis yang ada di Betawi. Perkembangannya sejak tahun 1950-an mengalami kemajuan pesat yang mencerminkan tata nilai dan moralitas dan pesan-pesan kebudayaan direfleksikan didalamnya. Sejak tahun 1980-an Lenong Betawi mengalami pergeseran karena munculnya berbagai alat musik dan seni modern yang lebih bersifat praktis dan lebih murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan awal mula munculnya perkembangan dan pergeseran yang terjadi pada Lenong Betawi sejak tahun 1950 sampai 1980-an. Adapun rumusan masalah yang diangkat, 1. Latar belakang muncul dan berkembang Lenong Betawi di Jakarta, dan 2. Eksistensi dan pergeseran-pergeseran yang terjadi pada Lenong Betawi tahun 1950-1980-an. Berdasarkan rumusan masalah di atas dilakukan dengan penelitian sejarah yang langkah-langkahnya meliputi, Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Teori sosial yang digunakan adalah teori perubahan. Dalam perubahan sosial mencakup proses akulturasi, artinya proses yang mencakup usaha masyarakat menghadapi pengaruh kultural dari luar. Berdasarkan penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Lenong Betawi adalah tradisi dunia pasar yang sering orang-orang berkumpul dan menginap disebuah pasar dan menciptakan hiburan, sehingga dialog-dialog dan dialek yang digunakan adalah dialog yang bebas dan dapat menghibur sehingga muncul keakraban. Sejak tahun 1950-an mereka menghimpun diri dalam menghimpun kesenian dengan unsur-unsur alat musik dan sejumlah pemain dengan alur cerita-cerita yang menarik untuk menghibur. Unsur eksistensinya lebih pada humor, dialek bahasa-bahasa Betawi yang menunjukan keakraban dan solidaritas. Sejak tahun 1980-an dengan munculnya berbagai musik modern, Barat dan Orkes Gambus Melayu yang bercirikan agama atau nilai-nilai moral melayu lebih memberikan kesan kemajuan dan lebih praktis serta murah tidak melibatkan cerita yang lama sehingga membuat penonton jenuh. Dan musik-musik modern pada zaman sekarang lebih dominan karena praktis dan murah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Lenong Betawi; Eksistensi; Seni Modern; |
Subjects: | Differential and Developmental Psychology > Environmental Psychology Culture and Institutions |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi |
Depositing User: | rofita fita robi'in |
Date Deposited: | 05 Aug 2019 01:27 |
Last Modified: | 05 Aug 2019 01:27 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/22462 |
Actions (login required)
View Item |