Tindak pidana pencemaran nama baik perspektif hukum positif dan hukum pidana Islam

Muharam, Wildan Seftya (2011) Tindak pidana pencemaran nama baik perspektif hukum positif dan hukum pidana Islam. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (47kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (35kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (74kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (299kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (421kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (256kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (159kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (87kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB)

Abstract

Dalam hidup ini, setiap manusia menghendaki martabat dan kehormatannya terjaga. Seperti halnya jiwa, kehormatan dan nama baik setiap manusia juga harus dilindungi, bebas dari tindakan pencemaran terhadapnya karena kehormatan dan nama baik menjadi hak seseorang atau hak asasi setiap manusia. Dengan demikian pada prinsipnya hukum Islam menjaga dan menjamin akan kehormatan tiap manusia, dan juga mengharuskan untuk menjaga kehormatan saudara-saudaranya. Seperti memberi sanksi bagi seseorang yang menuduh orang lain melakukan zina (qadzaf) dan perbuatan menghina, mencela, mecaci dan sebagainya. Begitu pula hukum positif, yang terdapat dalam buku II bab XVI KUHP serta dalam pasal 27 ayat (3) jo pasal 45 ayat (1) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik secara terang mengatur tentang tindak pidana tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak pidana pencemaran nama baik perspektif hukum positif dan hukum pidana Islam, untuk mengetahui sanksi tindak pidana pencemaran nama baik perspektif hukum positif dan hukum pidana Islam dan untuk mengetahui relevansi tindak pidana dan sanksi pencemaran nama baik dalam hukum positif dengan hukum pidana Islam. Konsep jinayah berkaitan erat dengan setiap perbuatan yang dilarang oleh syara’. Pencemaran nama baik dianggap sebagai jarimah yang bisa dikategorikan kepada jarimah hudud untuk kasus menuduh zina (qadzaf) dan jarimah ta’zir pada kasus selain menuduh zina seperti menghina dan sebagainya apabila telah memenuhi unsur-unsur jarimah yang terdiri dari unsur formal, unsur material dan unsur moral. Dalam penelitian ini digunakan metode content analysis yaitu suatu pendekatan yang mengkaji dan menganalisa secara mendalam tentang isi data atau dokumen. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu suatu penjelasan dengan menggunakan kalimat deskriptif yang tidak menggunakan angka-angka. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa hukum positif memandang pencemaran nama baik sebagai suatu tindak pidana dengan jalan menuduh orang lain melakukan perbuatan tertentu baik secara lisan, tulisan maupun gambar. Mengenai hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana ini tergantung pada jenis tindak pidana yang dilakukan. Begitu juga dengan hukum pidana Islam bahwa pencemaran nama baik sebagai tindak pidana, dengan jenis perbuatannya seperti, memfitnah, menuduh zina, menghina, mencela dan sebagainya. Hukuman yang dapat dikenakan berupa hukuman pokok berupa dera sebanyak delapan puluh kali untuk tuduhan zina dan hukuman ta'zir untuk delik lainnya. Adapun relevansi konsep tindak pidana pencemaran nama baik yang diatur dalam hukum positif sesuai dengan konteks hukum pidana Islam karena tindak pidana ini merupakan delik aduan, sedangkan relevansi sanksinya sama, meskipun dalam hukum positif hukumannya lebih cenderung kepada perampasan kemerdekaan dan dalam hukum pidana Islam lebih cenderung kepada hukuman badan.

Actions (login required)

View Item