Pertumbuhan dan hasil tanaman kentang (Solanum Tuberosum L.) Varietas Granola yang diberi pupuk kotoran walet dan fungi Mikoriza Arbuskula

Suhara, Trisna Asep Kelana (2017) Pertumbuhan dan hasil tanaman kentang (Solanum Tuberosum L.) Varietas Granola yang diberi pupuk kotoran walet dan fungi Mikoriza Arbuskula. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (203kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (309kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (205kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (343kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II revisi.pdf Restricted to Registered users only Download (356kB)
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (501kB)
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (391kB)
	Text (BAB V) 8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_DAFTAR PUSTAKA'.pdf Restricted to Registered users only Download (327kB)

Abstract

INDONESIA : Pemberian pupuk kotoran walet dan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) bisa membantu pertumbuhan dan hasil tanaman kentang (Solanum tuberosum L.). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui interaksi, serta menentukan dosis terbaik antara perlakuan pemberian pupuk kotoran walet dan pemberian FMA terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang. Penelitian dilaksanakan di lahan kebun Citespong, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dari bulan Juni sampai dengan September 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor perlakuan dan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah pupuk kotoran walet terdiri dari 4 taraf (0 t ha-1, 10 t ha-1, 15 t ha-1, 20 t ha-1) dan faktor dua adalah FMA terdiri dari 4 taraf (0 g tan-1, 5 g tan-1, 10 g tan-1, 15 g tan-1). Pengujian menggunakan DSAASTAT dan uji lanjut dilakukan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya interaksi antar perlakuan pupuk kotoran walet dan FMA, dimana pada perlakuan pemberian pupuk kotoran walet dengan dosis 10 t ha-1 dengan FMA 15g menghasilkan infeksi akar lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Perlakuan pemberian berbagai dosis pupuk kotoran walet secara mandiri berpengaruh nyata pada variabel pengamatan bobot ubi per plot. Secara mandiri perlakuan jenis FMA berpengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman, bobot umbi pertanaman, bobot umbi per plot. ENGLISH : Giving manure fertlizer swallow and Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) can extract the growth and yield of potato (Solanum tuberosum L.). This research aimed to study and to know interaction, and determine interaction between fertilizer treatment and the provision of AMF swallow dirt on the growth and yield of potato crop. The research was carried out in Citespong’s garden land, Parongpong Sub-district, West Bandung regency, West Java from June until September 2016. The study used a randomized block design (RBD) factorial design with two treatment and factors three replications. The first factor was manure fertilizer swallow consists of 4 levels (0 t ha-1, 10 t ha-1, 15 t ha-1, 20 t ha-1) and the second factor was AMF consists of 4 levels (0 t ha-1, 5 g tan-1, 10 g tan-1, 15 g tan-1). Test was using DSAASTAT and a further test conducted by test Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%. The yield showed that the interaction on the observation of the degree of root infection. The treatment of several doses manure fertilizer swallow independently real effect on the observation variable of weights potatoes per plot. Independently of treatment type FMA real effect on the variabel of plant height, weight of tuber crops, tuber weight per plot.

Actions (login required)

View Item