Pelaksanaan pendidikan sosial keagamaan dalam penanggulangan kenakalan remaja: Penelitian di kawasan Kota Baru Jatinangor Sumedang

Safrudin, Safrudin (2012) Pelaksanaan pendidikan sosial keagamaan dalam penanggulangan kenakalan remaja: Penelitian di kawasan Kota Baru Jatinangor Sumedang. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (292kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (182kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (200kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (384kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (693kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (875kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (123kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB)

Abstract

Masalah kenakalan remaja (juvenile delinguency) merupakan masalah sosial yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas. Akibat yang ditimbulkan cukup serius dan tidak dapat lagi dianggap sebagai suatu persoalan biasa lagi, sebab tindakan-tindakan dari kenakalan remaja banyak yang menjurus kepada tindakan kriminal. Sehingga penanggulangan terhadap masalah kenakalan remaja ini merupakan salah satu penentu masa depan remaja dan turut menentukan masa depan bangsa. Faktor penyebab kenakalan remaja dapat ditinjau dari empat faktor, yakni faktor pribadi, faktor keluarga yang merupakan faktor utama, maupun faktor sekolah, dan lingkungan sekitar yang secara potensial dapat membentuk perilaku seorang remaja. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kenakalan di kalangan remaja, dan untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja. Penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil data lapangan, dengan obyek penelitian adalah mengenai kenakalan remaja yang terjadi di Kota Baru Jatinangor Kabupaten Sumedang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui interview, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini digunakan dalam upaya mendeskripsikan karakteristik individu atau remaja, karakteristik keluarga, dan lingkungan sosial dimana remaja tinggal. Pendidikan Agama Islam memberikan pendajabaran bahwa peranan Lembaga Pendidikan untuk tidak segera mengadili dan menuduh remaja sebagai sumber segala masalah dalam kehidupan di masyarakat, barangkali baik kalau setiap lembaga pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) mencoba merefleksikan peranan masing-masing. Pertama, lembaga keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama dan pertama. Kedua, bagaimana pembinaan moral dalam lembaga keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga, bagaimana kehidupan sosial ekonomi keluarga dan masyarakat apakah mendukung optimalisasi perkembangan remaja atau tidak. Keempat, bagaimana lembaga pendidikan di sekolah dalam memberikan bobot yang proposional antara perkembangan kognisi, afeksi, dan psikomotor anak. Kelima, bagaimana pengaruh tayangan media massa baik media cetak maupun elektronik yang acapkali menonjolkan unsur kekerasan dan diwarnai oleh berbagai kebrutalan. Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan didalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia. Dengan demikian peran keluarga untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran beragama anak pada masa remaja sangat penting, terutama peran kedua orang tua dalam mendidik dan mengawasi anak. Sehingga jiwa keagamaan anak remaja dapat berkembang dengan baik menuju kematangan kesadaran beragama.

Actions (login required)

View Item