Iman, Abdul (2017) Situs Cagar Budaya Nay Subang Larang dan pemanfaatannya bagi masyarakat Desa Nanggerang Kabupaten Subang tahun 2011-2015. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (208kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (292kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (471kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (384kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (464kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (308kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (307kB) | Request a copy |
Abstract
Salah satu fenomena sejarah lokal belakangan ini adalah ditemukan dan diresmikannya situs cagar budaya Nay Subang Larang yang terletak di Desa Nanggerang, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang. Situs ini ditemukan berawal dari penelusuran pantun Layon Kobong dan kemudian ditemukan tempat-tempat yang berkaitan dengan Nay Subang Larang, seperti Amparan Jati, Amparan Alip, Teluk Agung, dan Muara Jati seperti yang tertulis dalam pantun Layon Kobong. Situs ini memiliki keunikan tersendiri dan merupakan salah satu situs tertua jika dibandingkan dengan situs-situs lainnya yang ada di Indonesia. Wilayah yang mulanya sepi, tiba-tiba didatangi begitu banyak orang dari berbagai daerah, karena keingintahuan masyarakat mengenai sosok Nay Subang Larang yang memantulkan kebanggaan sekaligus kesadaran baru kepada masyarakat Nanggerang pada umumnya, dan khusunya masyarakat Subang, Jawa Barat. Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa permasalah sebagai berikut: pertama, bagaimana penemuan situs cagar budaya Nay Subang Larang. Kedua, bagaimana manfaat situs cagar budaya Nay Subang Larang bagi masyarakat Desa Nanggerang dan sekitarnya. Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang mempelajarai peristiwa sejarah berdasarkan data dan fakta yang ditinggalkan. Metode penelitian ini meliputi empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Bedasarkan hasil penelitian di lapangan dapat disimpulkan bahwa situs cagar budaya Nay Subang Larang ditemukan oleh Dasep Arifin yang didasari pada pantun Layon Kobong pada bulan Juni dan diresmikan pada tanggal 30 Juni 2011 oleh DISBUDPAR JABAR. Manfaat adanya situs cagar budaya Nay Subang Larang bagi masyarakat desa Nanggerang diantaranya, dari bidang sosial budaya adalah perubahan bahasa dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia, darisegi keagamaan adanya pengajian yang dilakukan disekitar situs dan adanya aktivitas ziarah ayang dilakukan mayarakat Nanggerang dan masyarakat dari luar desa Nanggerang, dari segi ekonomi masyarakat Nanggerang mempunyai penghasilan tambahan dari mengelola dan memelihara situs dan berdagang di sekitar situs cagar budaya selain dari hasil bertani dan bercocok tanam.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Situs Cagar Budaya Nay Subang Larang; |
Subjects: | Culture and Institutions Culture and Institutions > Specific Aspect of Culture |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | abdul iman |
Date Deposited: | 05 Sep 2019 08:01 |
Last Modified: | 05 Sep 2019 08:01 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/23391 |
Actions (login required)
View Item |