Dimensi religiusitas perempuan dalam masa pidana penjara: Penelitian terhadap warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kota Bandung

Putri, Maulina Thahara (2019) Dimensi religiusitas perempuan dalam masa pidana penjara: Penelitian terhadap warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kota Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (171kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (269kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_Daftar Isi.pdf Download (336kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (676kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (649kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (265kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (276kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian yang berjudul Dimensi Religiusitas Perempuan Dalam Masa Pidana Penjara (Penelitian Terhadap Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kota Bandung) ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan metodologis Granded Research yang berusaha mendeskripsikan kondisi secara menyeluruh di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kota Bandung. Berangkat dari teori Bentuk dan Pengalaman Keagamaan yang di usung oleh Joahim Wach, di dalam teori tersebut beliau mengatakan bahwa keberagamaan seseorang didasarkan atas tiga hal, yakni: Keyakinan, Ritual, dan Persekutuan dilihat dari beberapa aspek di dalamnya. Ini merupakan awal mula ketertarikan penulis terhadap fenomena yang terjadi pada masyarakat yang menstigma ‘Warga Binaan Pemasyarakatan’ (WBP) sebagai manusia yang jauh dari norma agama dan sosial. Apalagi jika WBP tersebut merupakan seorang perempuan, pandangan masyarakat justru akan semakin mengintimadasi. Masyarakat mengaharapkan perempuan harusnya dikenal sebagai sekolah pertama bagi anaknya kelak, bukan menjadi oknum tindak pidana atau justru menjadi orang yang di penjara. Warga Binaan Pemasyarakatan merupakan orang yang terbukti melakukan tindak pidana, dan kemudian dijatuhi hukuman oleh pengadilan. Dengan demikian hak-hak mereka dibatasi oleh aturan yang ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Para Warga Binaan sudah seharusnya mengikuti segala program, termasuk program Kepribadian dan Kemandirian, Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Religiusitas Warga Binaan yang sedang menjalani masa pidananya, yakni di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kota Bandung. Maka, perumusan masalah yang diajukan oleh penulis meliputi: 1) Bagaimana pemahaman keagamaan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Perempuan? 2) Bagaimana praktik keagamaan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Perempuan? 3) Bagaimana keadaan Warga Binaan Pemasyarakatan setelah mendapatkan Bimbingan Rohani di Lapas Perempuan? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metodologi Granded Research dengan pendekatan Sosiologi agama. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah In-depth Interview Technic Kepada 11 orang dari 457 Warga Binaan dengan berbagai kasus serta 3 orang Staf Lapas di bidang Bina Pendidikan. Kemudian penulis melakukan observasi, wawancara serta studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Adanya itensitas keimanan pada Warga Binaan setelah mendapatkan program Kepribadian dari Lembaga Pemasyarakatan Perempuan. 2) Adanya upaya yang dilakukan Warga Binaan guna memperbaiki ekspresi keagamaan melalui ritual yang dijalani. 3) Efektifitas keberhasilan Program yang diberikan Lembaga Pemasyarakatan terhadap kesadaran religious pada diri Warga Binaan yang kontras.

Actions (login required)

View Item