Pendekatan semantik terhadap kata Rajā' dalam Al-Qur'an

Komariah, Anis (2019) Pendekatan semantik terhadap kata Rajā' dalam Al-Qur'an. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (343kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (375kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (378kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (821kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (505kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (879kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (417kB) | Request a copy

Abstract

Rajāʼ dapat berarti berharap atau optimisme. Rajāʼ atau optimisme adalah perasaan hati yang senang karena menanti sesuatu yang diinginkan dan disengangi. Ketika sifat rajāʼ tidak dimiliki, yang muncul adalah sifat lawannya, yaitu pesimis, lemah semangat, putus harapan, tidak bergairah, malas, sedih, dan bahkan timbulnya keputusasaan. Pendekatan semantik merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang makna sebuah bahasa. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode semantik yang di gagas oleh seorang ilmuan asal Jepang yaitu Toshihiko Izutsu. Semantik Alquran menurut Izutsu adalah kajian analitik terhadap istilah-istilah suatu bahasa dengan suatu pandangan yang akhirnya sampai pada pengertian konseptual Weltanschauung Alquran atau pandangan dunia Qur’ani, yaitu visi Qur’ani tentang alam semesta. Menurut Izutsu ada dua makna yang bisa diungkapkan untuk sampai pada pengertian Weltanschauung, yaitu makna dasar dan makna relasional. Dalam penelitian ini penulis berusaha mengungkapkan makna dasar kata rajāʼ dan makna relasional serta implementasinya dalam kehidupan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berbentuk studi kepustakaan (library research). Dengan menggunakan dua sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Data-data yang telah dikumpulakan dalam berbagai sumber tersebut kemudian ditelaah dan diseleksi serta di interpretasikan sesuai dengan masalah yang dibahas yang kemudian akan di analisis. Dari data yang telah diperoleh, makna dasar dari kata rajāʼ adalah berharap. Sedangkan makna relasionalnya akan direlasikan dengan medan semantiknya diantaranya yaitu: lafadz Allah, rahmat, liqa, hari hari akhir, Rabb, kitab, adzab, khauf dan khosirin. Pada hakikatnya konsep rajā’ dalam Alquran adalah bagaimana cara kita untuk selalu menggantungkan setiap harapan kita kepada Allah. Sebab, hanya Allah yang mengetahui apa yang dibutuhkan oleh setiap makhluk-Nya. Sebab menggantungkan harapan kepada selain Allah hanya akan membuat kita kecewa dan membuat kita putus asa. Orang yang berharap kepada Allah akan menimbulkan segala amal kebajikan seperti berharap mendapatkan rahmat Allah dengan senantiasa beriman, berhirjah serta berjihad di jalan-Nya kemudian lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan mengucapkan ucapan yang pantas atau lembut dengan harapan mendapatkan rahmat-Nya. Suatu ibadah tidak sempurna kecuali dengan rasa takut dan harapan. Dengan rasa takut maka akan terhindar dari berbagai larangan dan dengan harapan akan memperbanyak ketaatan. Seperti takut kepada hari akhir dengan mengharapkan keselamatan serta pahala pada hari akhir, kemudian takut terhadap adzab Allah dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah dan tidak mendurhakai-Nya.

Actions (login required)

View Item