Rodiah, Yoyoh (2011) Kedudukan hukum rekam medis elektronik dalam penyelesaian kasus perdata kaitannya dengan pasal 164 Herziene Inlandsch Reglement (HIR). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (ABSTRAK)
1_abstrak.pdf Download (134kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
2_daftarisi.pdf Download (103kB) | Preview |
|
Text (BAB I - BAB IV)
3_bab1sd4.pdf Restricted to Registered users only Download (209kB) |
Abstract
Perkembangan teknologi informasi telah merambah ke berbagai sector kehidupan termasuk kesehatan, salah satunya Rekam Medis. Rekam medis mengalami perkembangan dalam hal pencatatannya yang tadinya hanya secara manual, sekarang telah ada yang menggunakan computer. Rekam medis elektronik (computer) adalah dokumentasi atau catatan tentang informasi tentang identitas pasien, anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan dalam bentuk komputerisasi. Dalam Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 13 ayat (1) sub (c) rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran oleh MKDKI, penegakan etika kedokteran dan kedokteran gigi bagi profesi kedokteran. Namun, dalam Pasal 164 HIR tentang alat bukti tidak ada satu pun yang mengatur bahwa catatan elektronik ditempatkan sebagai alat bukti.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rekam medis elektronik; Hukum; |
Subjects: | Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Users 30 not found. |
Date Deposited: | 11 Oct 2016 07:48 |
Last Modified: | 07 Feb 2019 02:09 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/2371 |
Actions (login required)
View Item |