Suryani, Ai (2019) Rasa syukur terhadap tradisi seni Tarawangsa perspektif Tasawuf di Desa Sindang Rancakalong Sumedang. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
2_cover.pdf Download (99kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
1_abstrak.pdf Download (232kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (208kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (672kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (652kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (347kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (798kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (132kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB) | Request a copy |
Abstract
Bersyukur merupakan ungkapan terimakasih dan rasa bahagia kepada Allah SWT yang dilakukan dengan cara bersyukur melalui lisan manusia yakni tasbih, tahmid, dan istigfar. Adapun cara bersyukur dengan hati yakni dengan mengingat nikmat Allah hingga hati dan jiwanya ikut merasakan bahagia tanpa adanya rasa kecewa. Selain itu ada juga cara bersyukur dengan perbuatan yakni perbuatan baik yang dilakukan manusia yang bisa bermanfaat dan membahagiakan orang lain seperti melakukan amal shaleh. Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam maka penulis meneliti melalui skripsi yang berjudul Rasa Syukur terhadap Tradisi Seni Tarawangsa Perspektif Tasawuf di Desa Sindang Rancakalong Sumedang. Penelitian ini dilakukan dengan metode desktiptif kualitatif dengan menekankan pada kekuatan analisis data pada sumber-sumber data yang ada, sehingga hasil penelitian tidak berupa angka-angka melainkan berupa interpretasi dan kata-kata. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa sejarah adanya tradisi seni tarawangsa ini merupakan hasil mencari bibit padi ke berbagai kerajaan di Indonesia yang kemudian dibawa ke Rancakalong untuk ditanam kembali sehingga panen padi melimpah, padi ini disebut sebagai Dewi Sri karena merupakan jelmaan dari pare yang tumbuh banyak menjadi padi kemudian rakyat Rancakalong melakukan syukuran dengan memainkan musik tarawangsa. Proses melakukan tradisi seni tarawangsa ini dilakukan dengan menggunakan media sesajen, alat musik kecapi dan rebab, prosesnya dari mulai pembukaan dengan pembacaan ayat suci al-quran, tasawulan/berdoa bersama memohon kepada Allah SWT untuk diberikan kemudahan, kelancaran dalam mencari rejeki, memohon dijauhkan dari marabahaya, kemudian penutupan doa dan membakar menyan yang dilakukan saehu, lalu para penari laki-laki mulai menari dengan meminta ijin kepada Allah dan kepada roh para leluhur agar berkenan menyaksikan tradisi tarawangsa ini, selanjutnya dilakukan oleh kaum perempuan dan kembali lagi ke kaum laki-laki sampai acara selesai. Dan terakhir hasil penelitian yang didapat di lapangan menyatakan bahwa rasa syukur perspektif tasawuf dalam tradisi seni tarawangsa ini mengarah pada perilaku masyarakat yang berbuat syukur dengan cara tradisi seni tarawangsa dengan tujuan untuk bersyukur kepada Allah SWT yang memberi kenikmatan, kesuburan tanah dan kemakmuran hidup rakyat Rancakalong.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rasa syukur; seni Tarawangsa; Tasawuf; |
Subjects: | Arts Miscellany of Fine and Decorative Art Education and Research of History |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Ai Suryani Pratama |
Date Deposited: | 31 Oct 2019 02:46 |
Last Modified: | 31 Oct 2019 02:46 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/23721 |
Actions (login required)
View Item |