Sukandar, Dede (2019) Bimbingan mental sebagai upaya meningkatkan penerimaan diri pada tunanetra : di balai rehabilitasi sosial penyandang disabilitas sensorik netra Wyata Guna Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (152kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (491kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (421kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (611kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (567kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) |
Abstract
Sebagian besar penyandang tunanetra yang mengalami ketidak berfungsian Indra penglihatan ketika sudah dewasa pasti mengalami patah semangat, stress, depresi dan tidak percaya diri. Karena keadaan yang sebelumnya bisa melihat namun karena kejadian yang tidak diinginkan akhirnya seseorang harus kehilangan penglihatan untuk selama-lamanya. Tidak mudah untuk menerima dan menyesuaikan kondisi yang awalnya bisa melihat, oleh karena itu perlu adanya layanan khusus seperti bimbingan mental untuk menumbuhkan motivasi agar memiliki semangat kembali dalam menjalani kehidupan meskipun dalam keadaan tidak bisa melihat. Tujuan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan mental sebagai upaya meningkatkan penerimaan diri pada tunanetra, bagaimana hambatan dalam bimbingan mental sebagai upaya meningkatkan penerimaan diri pada tunanetra serta bagaimana hasil bimbingan mental sebagai upaya meningkatkan penerimaan diri pada tunanetra yang berada di BRSPDSN Wyata Guna Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif karena bermaksud untuk menggambarkan dan menjelaskan secara mendalam tentang pelaksanaan bimbingan mental dalam upaya meningkatkan penerimaan diri para tunanetra yang berada di BRSPDSN Wyata Guna Bandung. Bimbingan mental merupakan upaya pemberian bantuan dari yang ahli kepada yang membutuhkan baik individual maupun kelompok, agar memiliki mental yang sehat dan kuat. (Satriah, 2017: 5) Selanjutnya penerimaan diri merupakan proses setiap individu dalam menerima kondisi yang memiliki perbedaan dengan orang lain baik dari segi fisik ataupun mental. (Caplin 2005: 250) Adapun tunanetra adalah seseorang yang kehilangan penglihatan baik disebabkan bawaan dari lahir ataupun karena terjadi kecelakaan. (Tarsidi, 2009: 29) Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan bimbingan mental yang diberikan kepada penyandang disabilitas netra sebagai upaya membangun mental yang kuat sehingga seutuhnya dapat menerima keadaan diri yang memiliki keterbatasan penglihatan. Maka pelaksanaan bimbingan mental terhadap tunanetra yang berada di Wyata Guna dilakukan melalui pendekatan keagamaan dan adapun hambatan yang dihadapi kurang optimalnya peranan pembimbing asrama serta kegiatan bimbingan yang bersifat praktek.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | bimbingan mental; tunanetra; konseling |
Subjects: | Social Welfare, Problems and Services > Services of Mental Retardation Educational Institutions, Schools and Their Activities > Student Guidance and Counseling |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Bimbingan Konseling Islam |
Depositing User: | Ilham Nurfauzi |
Date Deposited: | 20 Sep 2019 03:10 |
Last Modified: | 20 Sep 2019 03:10 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/24101 |
Actions (login required)
View Item |