Pelaksanaan pendidikan pranikah dalam Islam dan Kristen: Studi komparatif evaluatif antara aturan pendidikan pranikah di KUA Kecamatan Panyileukan dan Keuskupan Kota Bandung ditinjau dari maqoshid syari'ah

Musaddad, Alief Akbar (2019) Pelaksanaan pendidikan pranikah dalam Islam dan Kristen: Studi komparatif evaluatif antara aturan pendidikan pranikah di KUA Kecamatan Panyileukan dan Keuskupan Kota Bandung ditinjau dari maqoshid syari'ah. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (123kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (88kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (127kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (336kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (484kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (82kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (370kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (96kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (150kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA: Salah satu tujuan utama perkawinan menurut agama Islam ialah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan keluarga yang harmonis, sejahtera dan bahagia atau yang disebut dengan keluarga sakīnah, mawaddah dan raḥmah. Membina rumah tangga yang sakīnah bukan persoalan yang mudah, suami dan isteri sebelumnya harus memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang nilai, norma, akhlak dan moral yang benar. Melalui Pendidikan Pranikah calon pengantin akan diberikan bekal pengetahuan, pemahaman tentang hakikat hidup berumah tangga. KUA Kecamatan Panyileukan dan Keuskupan Kota Bandung mempunyai misi khusus yang berupaya untuk membentuk ketentraman hidup antara hubungan suami isteri sebagai pasangan, suami isteri sebagai orang tua terhadap anak dan anggota keluarga dengan lingkungan masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsep pelaksanaan Pendidikan pranikah menurut Dirjen Bimas Islam, Pelaksanaan Pendidikan pranikah di KUA Kecamatan Panyileukan dan Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) di Kantor Keuskupan Kota Bandung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), data diperoleh dengan cara mewawancarai pihak penyelenggara, pemateri dan peserta Pendidikan Pranikah, baik di KUA Kecamatan Panyileukan maupun di Keuskupan Kota Bandung. Selain data yang diperoleh dari hasil wawancara, penelitian ini juga didukung dengan penelitian pustaka (library research), yaitu dengan cara membaca, menelaah buku-buku atau karya ilmiah yang ada kaitannya dengan Pendidikan pranikah, makalah-makalah, tesis dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun hasil penelitian dari pelaksanaan Pendidikan pranikah baik di KUA maupun Keuskupan Kota Bandung masih dinilai belum efektif dan efisien dampaknya adalah tidak sedikit dari para peserta Pendidikan pranikah yang mempunyai argumen bahwa Pendidikan pranikah hanyalah formalitas belaka. Sedangkan faktor internal menurut pandangan penyelenggara dan pelaksana Pendidikan pranikah yang memiliki keterbatasan seperti kurangnya SDM serta dana yang dimiliki Lembaga. Kemudian ditinjau dari permasalahan eksternal bahwa Pendidikan pranikah belum menyentuh aspek afektif hanya menyentuh aspek kognitif saja, sehingga dampaknya masyarakat hanya sekedar memahami namun nilai-nilai dari pemahaman tersebur belum diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat perbedaan dan persamaan mengenai pelaksanaan Pendidikan pranikah yang ada di KUA Kecamatan Panyileukan dan Keuskupan Kota Bandung. Pelaksanaan Pendidikan pranikah di KUA dilakukan secara tentatif dan mandiri, sedangkan Pendidikan pranikah di Keuskupan Kota Bandung dilakukan secara kolektif. Adapun persamaan antara keduanya adalah secara konten materi Pendidikan perkawinan yang disampaikan sudah sejalan dengan Maqoshid Syari’ah. Esensi dari kewajiban nafkah (ḥifẓ al-māl), menjalankan aturan agama (ḥifẓ ad-dīn), untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna keberlangsungan hidup bersama (ḥifẓ an-nafs), berupaya untuk memperoleh keturunan (ḥifẓ an-nasl) dan juga untuk memenuhi pendidikan anak (ḥifẓ al-‘aql). Meskipun tidak memahani maqasid syari’ah namun dalam materi pelaksanaan Pendidikan pranikah Keuskupan Kota Bandung sudah mempraktekannya. ENGLISH: One of the main objectives of marriage according to Islam is to fulfill the instructions of religion in order to establish a harmonious, prosperous and happy family or what is called the family sakīnah, mawaddah and raḥmah. Fostering a sacred household is not an easy matter, the husband and wife beforehand must have enough knowledge about values, norms, morals and correct morals. Through premarital education the bride and groom will be provided with knowledge, understanding of the nature of married life. KUA Panyileukan and Bandung dioceses have a special mission that seeks to establish the peace of life between husband and wife relationships as a couple, husband and wife as parents of children and family members with the community. This research was conducted to determine the concept of the implementation of premarital education according to the Director General of Islamic Community Guidance, Implementation of premarital education in KUA Panyileukan District and Marriage Preparation Course (KPP) at the Bandung Diocese Office. This research is a type of field research, data obtained by interviewing the organizers, presenters and premarital education participants, both in KUA Panyileukan District and in the Diocese of Bandung. In addition to data obtained from interviews, this research is also supported by library research, which is by reading, studying books or scientific works that are related to premarital education, papers, theses and other sources that are related to this research. As for the results of research from the implementation of premarital education in both the KUA and the Diocese of the city of Bandung are still considered not effective and efficient the impact is not a few of the participants of premarital education who have an argument that premarital education is just a mere formality. While internal factors according to the views of organizers and implementers of premarital education that have limitations such as lack of human resources and funds owned by the Institute. Then it is reviewed from external problems that premarital education has not touched the affective aspect only touches the cognitive aspect, so that the impact of the community is merely understanding but the values of the understanding have not been applied in daily life. There are differences and similarities regarding the implementation of premarital education in KUA Panyileukan and Bandung dioceses. The implementation of premarital education in KUA is carried out tentatively and independently, while premarital education in Bandung diocese is carried out collectively. The similarity between the two is that the content of marriage education material delivered is in line with the Maqoshid Shari’ah. The essence of the obligation of living (ḥifẓ al-māl), carrying out religious rules (ḥifẓ ad-din), to meet daily needs for survival together (ḥifẓ an-nafs), strive to obtain offspring (ḥifẓ an-nasl) and also to fulfill the education of children (ḥifẓ al-'aql). Although not understanding the maqasid shari'ah, but in the implementation of premarital Education in Bandung diocese already practiced it. ARABIC: أليف أكبر مسدد: تطبيق التعليم قبل الزواج في الإسلام والمسيحية دراسة مقارنة مقارنة بين قواعد التعليم قبل الزواج في مكتب الشؤون الدينية في منطقة بانييلوكان وأبرشية باندونغ من ناحية المقاصد السريانية أحد الأهداف الرئيسية للزواج وفقًا للإسلام هو الوفاء بتعليمات الدين من أجل تأسيس أسرة متناغمة ومزدهرة وسعيدة أو ما يسمى عائلة السكينة والمودة والريمة. إن تشجيع الأسرة المعيشية المقدسة ليس بالأمر السهل ، يجب أن يكون للزوج والزوجة مقدماً معرفة كافية بالقيم والمعايير والأخلاق والأخلاق الصحيحة. من خلال التعليم قبل الزواج ، سيتم تزويد العروس والعريس بالمعرفة وفهم طبيعة الحياة الزوجية. لدى مكتب الشؤون الدينية في مقاطعة بانييلوكان وأبرشية باندونغ مهمة خاصة تسعى إلى إرساء سلام الحياة بين علاقات الزوج والزوجة كزوج وزوج وزوجة كأبوين للأطفال وأفراد الأسرة مع المجتمع أجري هذا البحث لتحديد مفهوم تطبيق التعليم قبل الزواج وفقًا للمدير العام لإرشاد المجتمع الإسلامي ، وتنفيذ التعليم قبل الزواج في مكتب الشؤون الدينية في منطقة بانييلوكان ودورة الإعداد للزواج دورة إعداد الزواج في مكتب أبرشية باندونغ. هذا البحث هو نوع من البحث الميداني ، والبيانات التي تم الحصول عليها عن طريق إجراء مقابلات مع المنظمين والعارضين والمشاركين في التعليم قبل الزواج ، سواء في مكتب الشؤون الدينية في منطقة بانييلوكان وأبرشية باندونغ. بالإضافة إلى البيانات التي تم الحصول عليها من المقابلات ، يتم دعم هذا البحث أيضًا من خلال البحث في المكتبة ، وذلك عن طريق قراءة ودراسة الكتب أو الأعمال العلمية المتعلقة بالتعليم قبل الزواج ، والأوراق ، والأطروحات وغيرها من المصادر التي هي المتعلقة بهذا البحث لا تزال نتائج البحوث المستقاة من تنفيذ التعليم قبل الزواج في مكتب الشؤون الدينية وأبرشية مدينة باندونغ غير فعالة وغير فعالة. في حين أن العوامل الداخلية وفقًا لوجهات نظر منظمي ومنفذي التعليم قبل الزواج والتي لها قيود مثل نقص الموارد البشرية والأموال المملوكة للمعهد. ثم يتم مراجعة من المشاكل الخارجية أن التعليم قبل الزواج لم يمس الجانب العاطفي بل يمس الجانب المعرفي فقط ، بحيث يكون تأثير المجتمع مجرد فهم ولكن قيم الفهم لم تطبق في الحياة اليومية. هناك اختلافات وأوجه تشابه فيما يتعلق بتنفيذ التعليم قبل الزواج في مكتب الشؤون الدينية في مقاطعة بانييلوكان وأبرشية باندونغ. تم تنفيذ التعليم قبل الزواج في مكتب الشؤون الدينية بشكل مبدئي ومستقل ، بينما تم تنفيذ التعليم قبل الزواج في أبرشية باندونغ بشكل جماعي. التشابه بين الاثنين هو أن محتوى مواد تعليم الزواج المقدمة يتماشى مع الشريعة المقوشدية. جوهر الالتزام بكسب الرزق (سفي المال) وتنفيذ قواعد دينية( سيف الدين) لتلبية الاحتياجات اليومية للبقاء على قيد الحياة( سفين نفس) ، والسعي للحصول على ذرية( سفيان الأنف) للوفاء بتعليم الأطفال( سفي العقل). على الرغم من عدم فهم الشريعة المقاصدية ، ولكن في تنفيذ التعليم قبل الزواج في أبرشية باندونغ تمارس بالفعل.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Pendidikan Pranikah; Sakinah; Maqoshid Syari'ah; KUA Panyileukan; Keuskupan Kota Bandung
Subjects: Spiritual Beings
Religious Education
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Hukum Keluarga
Depositing User: Alief Akbar Musaddad
Date Deposited: 23 Sep 2019 07:32
Last Modified: 22 Jun 2022 03:07
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/24146

Actions (login required)

View Item View Item