Pendidikan nilai karakter ihsan dan penerapannya di Pesantren Persatuan Islam 98 Garut

Ridwan, Ridwan (2019) Pendidikan nilai karakter ihsan dan penerapannya di Pesantren Persatuan Islam 98 Garut. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (303kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (350kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (328kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (621kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (497kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (304kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (487kB) | Request a copy

Abstract

Pondok Pesantren identik dengan kiyai, mesjid, santri dan pondok asrama yang memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem aturan yang sama, dikelilingi benteng yang kokoh dan dijaga sekuriti. Kondisi seperti ini, memudahkan dalam membentuk nilai karakter santri ditengah kemajuan teknologi dan pergaulan bebas. Pondok Pesantren Persatuan Islam 98 Garut, secara geografis tidak terpisahkan oleh sekat antara asrama santri dengan rumah-rumah penduduk. Pesantren berusaha menanamkan nilai karakter ihsan sebagai benteng dan sekuriti yang menghalangi dan menjaga diri dari perbuatan yang menyimpang dan menjadi motivasi untuk berbuat kebaikan karena Allah semata. Penelitian ini bertujuan untuk menidentifikasi tujuan, program, proses, evaluasi, dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pembentukan nilai karakter ihsan di Pesantren Persatuan Islam 98 Garut. Karakter ihsan merupakan puncak dari keberhasilan pendidikan Islam. Kata ihsan apabila berdampingan dengan kata iman dan islam bermakna musyâhadah (merasa menyaksiakan Allah) dan murâqobah (merasa diawasi Allah), dalam makna ini, ihsan merupakan manifestasi dari iman dan islam. Dan kata ihsan yang berdiri sendiri tanpa kata iman dan islam memiliki makna perbuatan yang baik. Untuk mendapatkan kesempurnaan iman yang teraktualisasikan kepada perilaku yang terpuji, baik secara vertikal (hubungan dengan Allah) dan horizontal (hubungan dengan sesama manusia) dibutuhkan konsep model pendidikan yang membentuk nilai karakter ihsan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik analisis kualitatif dengan langkah-langkah pemaparan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tujuan pendidikan nilai karakter ihsan di pesantren Persis 98 Garut adalah membentuk insan muhsin yang memiliki kepribadian tafaqquh fi ad-din dan akhlak karimah, (2) Program pendidikan nilai karakter ihsan di pesantren Persis 98 Garut melalui pembelajaran di kelas, pondok, kemasyarakatan dan mukhoyyam serta penegakan aturan, (3) Proses pendidikan nilai karakter ihsan di pesantren Persis 98 Garut dimulai dengan ishlahu an-niyat peserta didik, menanamkan ketauhidan, amaliah ilmiyah diniyah, kepemimpinan, dan lingkungan masyarakat. Dengan menggunakan metode uswah, riyadhoh, targhib dan tarhib, mau’idhoh dengan pendekatan keyakinan, perasaan yang berorientasi kepada perilaku dan budaya masyarakat. (4) Evaluasi pendidikan karakter ihsan di pesantren Persatuan Islam 98 Garut bersifat kolektif, keilmuan dan tingkah laku dengan metode observasi. (5) faktor pendukung adalah gaya pimpinan pesantren yang kharismatik, demokratis, dan partisipatif, dukungan masyarakat, jam’iyah Persis, dan pemerintah. Dan faktor penghambat adalah sarana prasarana yang belum lengkap, tidak semua santri tinggal di pondok, dan perbedaan organisasi dilingkungan pesantren.

Actions (login required)

View Item