Batasan mahar dalam perkawinan menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi'i

Khoerunnisa, Hafsah (2019) Batasan mahar dalam perkawinan menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi'i. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (280kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (277kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (276kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (254kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (360kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa Imam Hanafi dan Imam Syafi’I adalah dua Imam Mazhab yang memiliki metode istinbat hukum yang berbeda. Imam Abu Hanifah menggunakan metode pengkajian terhadap nash al-Qur’an, as-Sunnah, Fatwa-fatwa (aqwal) Sahabat, Qiyas, Istihsan, Ijma’, dan ‘Urf. Sedangkan Imam Syafi’I menggunakan metode pengkajian terhadap nahs Al-quran dan hadist, Ijma dan Qiyas. Penulis mengasumsikan bahwa perbedaan pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i tentang batas minimal mahar pun dilatarbelakangi oleh perbedaan dalam menggunakan metode istinbat hukum. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pendapat, dasar hukum, metode yang digunakan oleh Imam Syafi’I dan Imam Abu Hanifah mengenai batasan mahar dalam suatu perkawinan. Kerangka pemikirannya menggunakan teori Muqaranatul Mazhabi yaitu membandingkan dua pemikiran tokoh hukum Islam untuk dicari pendapat mana yang lebih kuat, disamping itu penulis juga menggunakan kaidah ushul fiqh maslahah mursalah atau suatu perkara ditinjau dari seg kemaslahatannya dan kemadaratannya. Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dekriptifan alitik dengan pendekatan komparatif. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan data primer kitab al-Umm dan al-Muaththa sedangkan sumber data sekundernya adalah kitab-kitab, buku-buku dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, data yang terkumpul kemudian dianalisis. Analisis tersebut dilakukan dengan membandingkan persamaan dan perbedaan dalam konsep batasan mahar dalam perkawinan kemudian dibandingkan dengan istinbat al-ahkam yang mereka gunakan. Hasil analisis menunjukan bahwa permasalahan mahar terutama tentang batasan minimal mahar dalam perkawinan, Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i berbeda pendapat mengenai hal itu, kalau Imam Hanafi berpendapat bahwa batasan minmal mahar dalam perkawinan itu yaitu minimal 10 dirham sedangkan Imam Syafi’i tidak mematok atau tidak menentukan batasan minimal pembayaran mahar dalam perkawinan, terkait hal ini itu dikembalikan lagi tergantung kemampuan seorang laki-laki yang akan menikah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Istinbat Hukum; Mahar; Imam Abu Hanifah; Imam Syafi’i
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Nikah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum
Depositing User: Hafsah Khoerunnisa
Date Deposited: 03 Oct 2019 07:57
Last Modified: 03 Oct 2019 07:57
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/24798

Actions (login required)

View Item View Item