Budaya dan seni bertutur “gaok” di Majalengka (1967-2018)

Arifin, Syamsul (2019) Budaya dan seni bertutur “gaok” di Majalengka (1967-2018). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (13kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (99kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (173kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (505kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (650kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (283kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (215kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai sejarah dan perkembangan kesenian Gaok di Kabupaten Majalengka khususnya di Desa Kulur. Tulisan ini juga menjelaskan tentang peranan pemerintah terhadap kesenian Gaok yang saat ini bisa disebut hampir punah. Sehingga upaya-upaya telah dilakukan oleh seorang dalang yaitu Rukmin diantanya yaitu dengan mendirikan sanggar, merubah konsep pertunjukan, penyimpanan wawacan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan kesenian Gaok di Kabupaten Majalengka khususnya di Desa Kulur. Kemudian juga untuk mengetahui tatacara pelaksanaan kesenian Gaok dalam acara-acara tertentu. kemudian untuk mengetahui peran pemerintah terhadap melestarikan kesenian Gaok yang sudah dianggap menjadi tradisi lisan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yang dalam pelaksanaanya dilakukan melalui empat tahapan yaitu : heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Heuristik adalah tahapan pencarian sumber. Kemudian kriitik ialah pengujian terhadap sumber. Selanjutnya tahap interpretasi adalah suautu kegiatan penafsiran atas data untuk menemukan makna-makna yang saling berhubungan yang telah diperoleh penelitian dari hasil penelitian, yang terakhir yaitu historiografi ini merupakan proses penulisan. Bedasarkan hasil penelitian, ada beberapa kesimpulan yang muncul ke permukaan. Yang pertama ialah bahwa kesenian Gaok merupakan kesenian yang telah mengalami sinkretisme antara nilai-nilai budaya Sunda dan Islam Cirebon muncul dan berkembang di Kampung Tarikolot, Desa Kulur, Kelurahan Sindangkasih, Kabupaten Majalengka. Sebetuknya tidak ada keterangan jelas mengenaik kapan kesenian ini dibuat, namun kesenian ini mulai berkembang di Majalengka sejak masuknya ajaran agama Islam sekitar abad ke 15. Salah satu seniman yang pada masa itu berperan mengembangkan Kesenian Gaok adalah Sabda Wangsaharja yang memekarkan budaya ini sekitar tahun 1920.Kesenian ini sangat berperan dalam penyebaran Agama Islam yang berpusat dari Cirebon. Berkembangnya seni tradisi Gaok ini terbilang sangat pesat diterima masyarakat Majalengka yang pada awalnya sebagian besar menganut agama Hindu. Dikaji dari letak geografisnya, Majalengka berbatasan langsung dengan Cirebon sehingga sangat memungkinkan adanya percampuran diantar kedua daerah tersebut.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Seni; Gaok; Majalengka;
Subjects: History of Southeast Asia > Period of Republic
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Syamsul Arifin
Date Deposited: 16 Oct 2019 03:21
Last Modified: 16 Oct 2019 03:21
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/24906

Actions (login required)

View Item View Item