Rodiati, Dzita Maelani (2019) Masjid Agung Al-Ukhuwah Kota Bandung: Tinjauan sejarah dan arsitektural (1996-2018). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (22kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (541kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (674kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (733kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (296kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB) | Request a copy |
Abstract
Masjid Agung Al Ukhuwwah yang terletak di Jalan Wastukancana, No 27, Bandung, salah satu dari sekian banyak bangunan yang memiliki sejarah tersendiri yang cukup unik di Kota Bandung. Keberadaan masjid yang tidak jauh dari Balai Kota tersebut, memang tidak memiliki sejarah panjang dalam perjalanan Kota Bandung. Hal itu lantaran, tempat ibadah kaum muslim ini baru dibangun sekitar 1996-1998. Nilai sejarah sekaligus keunikan masjid seluas 1.373 meter persegi itu adalah julukan yang diberikan warga sekitar sebelum bangunan itu dijadikan masjid bernama “rumah setan”. Sebutan tersebut ditujukan ke bangunan yang pernah berdiri persis di lokasi Masjid Agung Al Ukhuwwah itu. Loge Sint Jan, demikian nama bangunan yang kemudian populer dengan “rumah setan”. Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut: Pertama, bagaimana sejarah dan arsitektur Masjid Agung Al-Ukhuwwah di kota Bandung tahun 1996-2018?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah dan arsitektur Masjid Agung Al-Ukhuwwah Kota Bandung dari tahun 1996-2018. Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian di masa lampau. Berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan. Metode penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan penelitian skripsi ini dapat disimpulkan bahwa: Pertama, sejarah Masjid Agung Al-Ukhuwwah Kota Bandung atau yang dulu bernama Masjid Raya Balaikota Al-Ukhuwwah, dibangun oleh Pemerintah Kota Bandung dengan dana dari APBD Provinsi Jawa Barat dan APBD Kota Bandung. Di samping untuk melengkapi sarana ibadah untuk warga kota, juga guna memenuhi kebutuhan internal, khususnya bagi para karyawan yang sebelumnya melaksanakan kegiatan ibadahnya di ruangan-ruangan bangunan kantor yang terletak di bangunan induk Jl. Wastukancana No. 27 Bandung. Masjid megah ini sekarang sering digunakan sebagai lokasi program ‘Pengajian Reboan’ milik Pemerintah Kota Bandung. Namun di balik kemegahannya, masjid cantik ini ternyata menyimpan sejarah yang cukup mengejutkan, sebelum menjadi masjid seperti yang kita lihat sekarang. Ternyata bangunan ini dulunya adalah pusat gerakan Vrijimetselarij atau freemasonry di Hindia Belanda yaitu gerakan kebebasan berfikir dan antidogma. Kendati biasa digunakan untuk berkumpul para orang-orang aliran Freemason banyak yang menyebut perkumpulan Freemasonry di kota ini adalah pemuja setan. Aktivitas di gedung itu hanya dilakukan malam hari, adapun kalau siang hari selalu sepi sehingga terkesan angker.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Masjid; Al-Ukhuwaah; Free; |
Subjects: | World History, Civilizations > World History 20th Century, 1900 - 1999 Person in Arts Biography > Person in Architecture Biography |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Dzita Maelani Rodiati |
Date Deposited: | 07 Oct 2019 07:11 |
Last Modified: | 07 Oct 2019 07:11 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/24945 |
Actions (login required)
View Item |