Adrianysah, Adha (2019) Aurat dalam Al-Quran: Studi atas penafsiran Wahbah al-Zuhaili dalam Tafsir al-Wasith. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (456kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (450kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (430kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (100kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (181kB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini membahas tentang aurat dalam Alquran (studi atas penafsiran Wahbah al-Zuhaili dalam tafsir al-Wasith). Kajiannya dilatarbelakangi oleh banyaknya orang yang rancu dalam memahami apa itu aurat yang sesungguhnya. Mereka menganggap bahwa dengan menggunakan sehelai kain yang diletakkan di kepalanya lalu di kombinasikan dengan baju yang ketat plus celana jeans serta menutupi sebagian lengannya mereka sudah menganggap bahwa itu sudah menutup aurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aurat dalam Alquran surat al-A’raf ayat 26, Surat al-Nur ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59. Dan untuk mengetahui bagaimana pendapat Wahbah al-Zuhaili mengenai aurat dalam kitab tafsir al-Wasith. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data atau bahan-bahan yang berkaitan dengan tema pembahasan dan permasalahannya yang diambil dari sumber-sumber kepustakaan, dalam hal ini ada dua sumber, yaitu : sumber primer dan sumber sekunder. Guna mencari jawaban dari beberapa permasalahan yang ada di atas, maka digunakan metode analitis (tahlili). Kajian ini menunjukkan bahwa menurut Wahbah al-Zuhaili, yang dikatakan aurat adalah sesuatu yang wajib disembunyikan dan diharamkan melihatnya. Sebagaimana di jelaskan dalam Alquran surat al-Nur ayat 30 dan 31. Wahbah al-Zuhaili menjelaskan hukum-hukum khusus bagi kaum wanita sebagai berikut: pertama, wanita tidak boleh menampakkan tempat-tempat perhiasan bagi kaum lelaki asing yang bukan mahram kecuali yang biasa terlihat, yaitu wajah, telapak tangan dan pakaian luar. Kedua, wanita harus menutup kepala dan seluruh badan, khususnya bagian dada untuk menutupi rambut, leher dan bagian-bagian sekitar dada. Ketiga, wanita tidak boleh menampakkan perhiasan yang tersembunyi kecuali untuk mahram dan semacamnya, yaitu suami, ayah mertua, ayah kandung, anak lelaki, anak perempuan, anak-anak suami (anak tiri), saudara sekandung, anak-anak saudara lelaki dan perempuan (keponakan), kaum wanita lain, budak lelaki dan perempuan, anak-anak kecil di bawah umur sepuluh tahun dan para pelayan lelaki yang tidak memiliki keinginan pada kaum wanita. Adapaun dalam menutup aurat memiliki Batasan-batasan yang proposional, tidak berlebihan, dan tidak terlalu menyepelekan, menunjukkan peradaban mulia, tidak mengahalangi aktivitas wanita, dan berperan di setiap aktivitas penting yang berguan bagi masyarakat dan umat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aurat; Wanita; Tafsir al-Wasith; |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Adha Adriansyah |
Date Deposited: | 30 Oct 2019 09:00 |
Last Modified: | 30 Oct 2019 09:00 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/25437 |
Actions (login required)
View Item |