Setiawan, Satria (2016) Konflik pemuda Desa Linggajati dengan Desa Arahan Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu Tahun 2002. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (195kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (19kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (21kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4-BAB I.pdf Download (481kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (413kB) |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (458kB) |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (137kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR SUMBER.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB) |
Abstract
Sejarah yang merupakan memabahas manusia dalam ruang dan waktu juga memiliki makna. Sejarah dipelajarari guna dapat diambil pelajaran dari setiap peristiwa yang dikisahkannya. Oleh karena itu penulis, pada penelitian ini mengangkat tentang sejarah konflik yang terjadi antara kelompok pemuda dari dua desa yaitu Desa Linggajati dengan Desa Arahan Lor, Indramayu. Konflik ini terjadi ketika di Desa Panyingkiran Kidul mengadakan pesta hajatan. Pesta hajatan itu sendiri mengadakan hiburan yang menghadirkan musik dangdut. Sudah menjadi kebiasaan warga setempat jika ada hiburan musik dangdut para pemuda pasti goyang-goyang dan melakukan saweran. Goyang-goyang sembari saweran kepada sang biduan dangdut itu dilakukan oleh kelompok pemuda Desa Linggajati dan kelompok pemuda Desa Arahan Lor. Sang biduan dangdut sering menyebut nama pemuda Desa Linggajati karena paling sering memberi saweran. Perilaku dari sang biduan ini menjadikan pemuda Desa Linggajati serasa memiliki otoritas. Pemuda Desa Linggajati pun sering melakukan senggolan-senggolan kepada pemuda Desa Arahan Lor . Pemuda Desa dari Arahan Lor merasa menjadi subordinat. Merasa tertekan dengan perilaku otoritas dari pemuda Desa Linggajati. Pemuda Desa Arahan Lor pun naik pitam dan menghantam pemuda Desa Linggajati. Seketikar itu juga tanggal 12 September 2002 di Desa Panyingkiran Kidur, konflik anatara dua pemuda terjadi. Konflik yang terjadi pada saat itu berbuntut panjang. Siang harinya sesudah pesta hajatan selesai pemuda Desa Linggajati dengan pemuda desa Arahan Lor kembali melanjutkan konflik fisik. Konflik fisik yang awalnya terjadi diantara kelompok pemuda Desa Linggajati dengan Arahan Lor menjadi melibatkan desa tentanggganya yaitu Desa Panyikiran Kidul. Konflik pun malah semakin meruncing dan berbutut pembakaran 30 rumah di desa Arahan Lor. Puluhan rumah rusak juga masih di desa yang sam, hanya dalam waktu 1 hari. Konflik pun selesai setelah aparat kepolisian turun menangani. Pemerintah pun mencabut pasikan beras raskin sebagai sangsi. Para tokoh agama dan tokoh masyarakat melakukan rekonsiliasai diantara kelompok pemuda.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | KOnflik; Pemuda; Desa; |
Subjects: | Islam > Islamic History |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | rofita fita robi'in |
Date Deposited: | 26 Dec 2019 02:43 |
Last Modified: | 26 Dec 2019 02:43 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/26102 |
Actions (login required)
View Item |