Wulandari, Dewi (2019) Perspektif Imam Al-Ghazali tentang amalan Shalat sebagai terapi batin. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (202kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (372kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (306kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (631kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (545kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (577kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (423kB) | Request a copy |
Abstract
Amalan shalat yang bersifat zhahir masih tetap dilaksanakan dengan baik oleh Muslim yang hidup di lingkungan Islam, sedangkan amalan batin dalam shalat sebaliknya. Terkadang orang yang shalat hanya memperhatikan kuantitasnya saja dan melupakan kualitas shalat. Sehingga walaupun seseorang mendirikan shalat secara kontinu dengan jumlah rakaat yang banyak, tapi shalatnya kurang memberikan pengaruh dalam kehidupan pelaksananya. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam kajian ini yaitu metode deskriptif yang mana menjelaskan secara sistematis perspektif Imam al-Ghazali tentang amalan batin dalam shalat, yang menurutnya bahwa amalan batin dalam shalat itu meliputi enam kategori: kehadiran hati (hudhurul qalb), tafahhum, ta’zhim, haibah, raja’, dan haya’. Shalat merupakan rukun Islam yang kedua, kewajiban shalat bagi Muslim berlaku setelah Nabi Muhammad SAW melakukan isra mi’raj. Tata cara shalat dilakukan sesuai dengan yang Nabi SAW contohkan. Sesuai firman Allah SWT QS. Al-Ankabut ayat 45 “…dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar, dan sesungguhya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain).” Dari analisis perspektif tasawuf psikoterapi terhadap amalan batin dalam shalat yaitu bahwa shalat yang dilakukan dengan baik dan benar yakni badan melakukan gerakan dan bacaan shalat sesuai syaratnya dan batin melakukan amalan-amalannya sehingga tercapai kekhusyukan, maka shalat tersebut akan memberikan pengaruh secara intrinsik dan instrumental bagi pelakunya. Secara intrinsik, shalat tersebut membuat pelakunya mendapatkan ketenangan jiwa. Dan secara instrumental, shalat tersebut menjadikan pelakunya sampai pada akhlak ihsan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | shalat; ihsan; |
Subjects: | Islam > Salat Pharmacology and Therapeutics > Therapeutics, Theraphy |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Dewi wulandari |
Date Deposited: | 28 Oct 2019 02:26 |
Last Modified: | 28 Oct 2019 02:26 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/26278 |
Actions (login required)
View Item |