Munasabah pada Juz 25: Studi komparatif antara tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili dengan tafsir Safwah Al-Tafasir karya Muhammad Ali Al-Sabuni

Nur Sa'adah, Nur Sa'adah (2019) Munasabah pada Juz 25: Studi komparatif antara tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili dengan tafsir Safwah Al-Tafasir karya Muhammad Ali Al-Sabuni. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (254kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAKSI) 2_ABSTRAKSI.pdf Download (323kB) | Preview
Preview	Text (DATAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (177kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (642kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (678kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (695kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (386kB) | Request a copy

Abstract

Dalam memahami Alquran tentunya dibutuhkan ilmu yang mencakup seluk-beluk Alquran. Wahyu Allah Swt ini turun dengan bacaan yang amat sempurna lagi mulia ini mempunyai kesatuan yang utuh, teratur dan saling berhubungan. Karenanya tentu terdapat keterikatan antara seluruh surat-suratnya. Dalam bidang Ulumul Quran hal ini dinamakan dengan ilmu munasabah, yang merupakan ilmu yang membantu dalam memahami keutuhan makna Alquran itu sendiri. Walaupun beberapa kalangan kurang menaruh perhatian. Namun ilmu munasabah tidak menjadi hal yang tidak penting, justru ilmu ini penting untuk lebih memahami dan mempelajari Alquran. Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini untuk mengetahui munasabah pada juz 25 dalam Tafsir Al-Munir karya Wahbah az-Zuhaili dan Tafsir Safwah al-Tafasir karya Muhammad Ali al-Sabuni disertai dengan makna yang terkandung dalam juz 25. Agar bisa lebih terbuka dalam upaya pemahaman terhadap Alquran. Tujuan yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui penafsiran Wahbah az-Zuhaili dan Muhammad Ali al-Sabuni mengenai bentuk munasabah pada juz 25. Dengan memahami sejarah,pengertian, bentuk, pendapat para ulama hingga urgensi munasabah. Kemudian diuraikan biografi tokoh, sampai pada analisis yang menjadi pokok bahasan dari penelitian ini. Menjadikan keterkaitan antara tafsir dengan munasabah merupakan suatu kebutuhan yang penting agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran. Sedangkan dalam metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode deskriptif analisis dalam bentuk perbandingan, karena memakai dua tafsir. Deskriptif analisis adalah mengumpulkan data dari beberapa literatur kemudian mengkaji bahasan yang akan diteliti. Yang didapat dari buku, skripsi, jurnal dan lainnya sebagai rujukan tambahan dengan tidak melupakan rujukan utama yaitu Tafsir al-Munir dan Tafsir Safwah al-Tafasir. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, ditemukan bahwa pada Tafsir al-Munir menggunakan bentuk munasabah dalam bentuk munasabah ayat-ayat Alquran dalam satu surat (dalam bentuk kelompok ayat), munasabah antara permulaan dan akhir ayat (pada akhir kelompok ayat), munasabah antar surat, munasabah antar akhir surat yang satu dengan awal surat yang lain. Sedangkan pada Tafsir Safwah al-Tafasir ialah: munasabah ayat-ayat Alquran dalam satu surat (dalam bentuk kelompok ayat), dan jika dipandang perlu, hampir dalam setiap akhir kelompok ayat dalam surat, dijelaskan mengenai munasabah penutup surat. Dengan persamaan yang terlihat kompak keduanya memakai bentuk munasabah antar ayat-ayat Alquran dengan pengelompokkan ayat. Dari perbedaannya berupa pada Tafsir Safwah a-Tafasir tidak adanya munasabah antar surat seperti pada Tafsir al-Munir.

Actions (login required)

View Item