Penyebaran Mazhab Fikih Syafi'i di Indonesia: Sebuah Pengantar

Masrur, Ali and Najieh, Abu Ahmad (2017) Penyebaran Mazhab Fikih Syafi'i di Indonesia: Sebuah Pengantar. In: Fikih Mazhab Syafi’i. Marja, Bandung, pp. 30-51.

Preview

Text Fikih Mazhab Syafii 2.pdf Download (14MB) | Preview

Abstract

Mazhab Syafi‘i adalah salah satu mazhab fikih Sunni yang dicetuskan oleh Muhammad bin Idris asy-Syafi‘i (767-819 M/150-204 H). Pemikiran fikih mazhab Syafi’i ini dirumuskan oleh Imam Syafi‘i sebagai “jalan-tengah” antara mazhab fikih kaum tradisionalis-tekstualis (Ahl al-Hadîts) yang dirintis oleh Imam Malik dan mazhab fikih kaum rasionalis-kontekstualis (Ahl ar-Ra’y) yang dipelopori oleh Imam Abu Hanifah. Keunggulan Imam Syafi‘i sebagai seorang ulama yang ahli di bidang ilmu fikih, ushul fikih, dan hadis membuat mazhab fikihnya dianut oleh mayoritas kaum Muslim di Indonesia, khususnya, dan di berbagai penjuru Dunia Islam, umumnya. Asy-Syafi’i sangat suka mengembara ke berbagai negera untuk mencari ilmu dari para ulama terkemuka, di samping untuk mendengarkan para sastrawan dan penyair dan untuk melihat kondisi umat Islam dan tingkat pengetahuan mereka. Di antara berbagai negara dan provinsi yang pernah dikunjungi oleh Imam Asy-Syafi’i adalah Madinah, Irak, Persia, Yaman, Mekkah, Bagdad, dan Mesir. Madzhab Syafi’i mengalami dua perkembangan dalam ijtihadnya: Ijtihadnya yang disebarkan di Baghdad dinamakan qaul qadīm. Ijtihadnya ketika ia berpindah ke Mesir pada tahun 199 H. dinamakan qaul jadīd. Ia tinggal di Mesir selama 5 tahun hingga ia wafat, 204 H. Di Indonesia, fiqih madzhab Syafi’i yang memang telah mengakar dalam sejarah tanah air ditetapkan secara resmi sebagai rujukan pengadilan agama pada tahun 1953. Sejak saat itu, madzhab Syafi’i adalah madzhab resmi Negara Indonesia.

Actions (login required)

View Item