'Abdu, Nikmal (2019) Kontekstualisasi pemaknaan QS. Yusuf Ayat 55 dengan pendekatan Hermeneutika Gadamer. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (115kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (130kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (58kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (232kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (335kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (131kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (154kB) | Request a copy |
Abstract
Berhubung Alquran relevan bagi setiap ruang dan waktu, maka kandungannya terus dikaji ulang termasuk yang berkenaan dengan kisah, diantaranya tentang Yusuf yang dinyatakan sebagai kisah terbaik karena memuat begitu banyak tauladan berharga bagi umat manusia. Penjabaran yang runtut terkait rentetan perjalanan hidup seorang hamba sejak ia kecil hingga dewasa, dari bilik penjara hingga singgasana, lengkap diulas semuanya. Salah satu cara mengungkap hikmah di balik kisah itu ialah dengan pendekatan hermeneutika yang merupakan tawaran kekinian untuk hasil tafsir yang lebih aktual dan mampu menjawab tuntutan zaman yang terus saja mengalami perubahan. Hermeneutika Gadamer misalnya, menawarkan perpaduan cakrawala (fusion of horizon) antara cakrawala teks dan penafsir untuk menghasilkan pemaknaan baru yang sesuai dengan masa kini. Penelitian ini merupakan jenis kualitatif yang memakai metode analisis isi dalam upaya menyingkap makna kontekstual dari QS. Yusuf ayat 55 terkait dengan pemberian amanah dari raja kepada Yusuf a.s juga tolak ukur standarisasi tentang kelayakan seseorang diberikan jabatan. Untuk membantu penelitian ini, maka diambil pula data dari beberapa sumber pokok dan pendukung yang berkaitan dengan Gadamer yang kemudian dikumpulkan lewat teknik studi kepustakaan. Dari hasil telaah yang telah dilakukan, penulis menemukan bahwasanya kekuasaan Yusuf adalah bagian dari skenario Allah kepadanya. Setelah terbukti tidak bersalah, ia pun dipinta untuk bergabung dalam pemerintahan kala itu. Namun Yusuf tidak serakah dan hanya meminta agar diposisikan sebagai bendaharawan. Pengajuan seperti ini tentu diperbolehkan selama yang bersangkutan punya kemampuan dan berniat mengadakan perbaikan serta khawatir bila diserahkan pada yang tidak ahlinya, maka akan rusaklah urusan itu. Selanjutnya, kriteria seperti berjiwa tangguh, tekun, terpercaya, adil, berbuat benar (tidak menyeleweng) sekaligus berpengetahuan tentu menjadi syarat mutlak yang mesti dimiliki oleh siapapun yang diserahi jabatan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kontekstualisasi; Hermeneutika; Fusion of Horizon; Nabi Yusuf; Kekuasaan |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kumpulan Ayat-ayat dan Surat-surat Tertentu dalam Al-Qur'an Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kritik dan Komentar Mengenai Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | nikmal 'abdu |
Date Deposited: | 22 Nov 2019 07:38 |
Last Modified: | 22 Nov 2019 07:38 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/27731 |
Actions (login required)
View Item |