Nurdin, Maulana Agung (2019) Analisis kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS dalam Al-Qur'an surat al-Kahfi ayat 60-82 : Dengan pendekatan Hermeneutika Wilhelm Dilthey. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (229kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (208kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (866kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (396kB) | Request a copy |
Abstract
Dalam Alquran surat Al-Kahfi ayat 60-82 yang berkaitan dengan kisah Nabi Musa As berguru kepada hamba shaleh yaitu Nabi Khidir As. Allah SWT membimbing Nabi Musa supaya terlepas dari kesombonganya, ketika Allah mewahyukan kepada Musa bahwa ada seoramg hamba yang lebih alim dari pada Musa yaitu Khidir, ada tiga kejadian terhadap Musa yang diberikan oleh Khidir yaitu: melobangi perahu, membunuh anak dan membetulkan dinding yang hampir roboh. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui nilai-nilai dan untuk mengetahui bagaimana pemahaman yang terkandung dalam kisah Nabi Musa dan Khiḍir dalam QS. Al-Kahfi: 60-82 melalui pendekatan hermeneutika Wilhelm Dilthey Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian ini library research dengan sumber utama karya-karya hermenutika Wilhelm Dilthey dan sumber sekunder buku-buku tentang kisah kisah dalam Alquran terutama kisah Nabi Musa As dan Nabi Khidir As. Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan, Ausdruck, Erlibnis, dan Verstehen yang diperkenalkan oleh Wilhelm Dilthey. Hermeneutika Wilhelm Dilthey adalah suatu metode penafsiran terhadap pemikiran orang lain untuk sampai kepada pemahaman yang diinginkan pengarang, untuk mendapatkan pemahaman yang objektif. Dalam proyek hermeneutiknya Wilhelm Dilthey memberikan penjelasan tentang, pengalaman (Ausdruck), makna (Erlibnis) dan pemhaman (Verstehen). Dengan metode sejarah Wilhelm Dilthey inilah kisah Musa dan Khidir akan dianalisis untuk memberikan pemahaman baru dalam menginterpretasi rangkaian pengalaman cerita tersebut. Hasil dari penelitian ini Menunjukan bahwa dengan analisis kisah Musa dan Khidir dengan pendekatan hermeneutikaWilhelm Dilthey, ada tiga teori yaitu: Ausdruck, Erlibnis dan Verstehen. Menunjukan bahwa kisah ini Ausdruck nya yaitu: Musa terkesan sombong, Allah memberi tahu, Musa mencari dua laut, pembantu Musa lalai, Musa bertemu dengan hamba Allah, ilmu yang berbeda, Khidir menolak Musa, Musa berjanji akan patuh kepada Khidir, Khidir memberikan persyaratan, memberikan proses pembelajaran dan memberikan hikmah. Erlibnis nya yaitu: Musa didik oleh firaun, Musa iri dalam berilmu, dua laut suatu tanda bertemuanya Musa dan Khidir, syetan telah melalaikan murid Musa, Musa ingin belajar dengan Khidir, apakah aku boleh mengikutimu, Musa tidak bisa sabar ikut denganya, Musa penasaran ilmu yang dimiliki Khidir, mengingatkan ketika Musa, menguji kesabaran dan untuk jadi sabar. Verstehen nya yaitu: Musa berkata ana a’lam al-qaum, Allah membimbing Musa supaya tidak sombong.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nabi Musa; Hermeneutika; Wilhalm Diltey; |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Cerita dan Kisah dari Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Maulana Agung Nurdin |
Date Deposited: | 27 Nov 2019 04:10 |
Last Modified: | 27 Nov 2019 04:10 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/27874 |
Actions (login required)
View Item |