Ahmad, Nur (2019) Makna hajat Huluwotan pada masyarakat agraris studi terhadap masyarakat Gambung Desa Mekarsari Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung. Diploma thesis, Uin Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (235kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (200kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (218kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab 1.pdf Download (580kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (555kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (200kB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia memiliki tradisi yang sangat beragam, salah satunya tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Gambung Desa Mekarsari Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung, yaitu tradisi hajat huluwotan. Tradisi ini pada awalnya yang merupakan sebuah nazar yang dilakukan sesepuh Gambung yang pada saat itu kesulitan air bersih. Melihat kondisi itu sesepuh dan masyarakat pun bersepakat mencari sumber mata air untuk dialirkan ke pemukiman warga. Setelah air masuk ke setiap rumah warga, sesepuh dan masyarakat bersepakat melakukan syukursn dengan cara menyembelih kambing hitam dan mengubur kepalanya. Pada malam harinya dilakukan hiburan dengan mementaskan pertunjukan wayang. Ritual tersebut didakan setiap tahun, tepatnya pada bulan Silih Mulud atau Rabiul Akhir. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui tentang sejarah, ritual, serta makna hajat huluwotan dan pengaruhnya pada masyarakat desa mekarsari itu sendiri. Jenis penelitian yang dipakai adalah kualitatif dengan pendekatan antropologi dari Clifford Geertz. Sedangkan metode yang dipilih adalah etnografi, yaitu mendeskripsikan dan menafsirkan pola yang sama dari nilai, perilaku, keyakinan, dan bahasa dari suatu kelompok berkebudayaan. Setelah itu, kemudian dicari makna dari sejumlah fenomen yang ditemukan terutama pada saat penelitian lapangan. Hasil penelitian menunjukan: pertama:hajat huluwotan dilakuan di sumber mata iar yang terletak diantara gunung tilu dan gunung geulis dengan melakukan ritual penyembelihan kambing hitam. Kedua: masyarakat meyakini bahwa hajat huluwotan merupakan warisan kebudayaan sehingga masyarakat tidak berani meninggalkannya, ketiga hajat hulwotan mempunyai pengaruh terhadap budaya ekonomi, serta eksistensi desa mekarsari itu sendiri
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kebudayaan; Huluwotan; Masyarakat; |
Subjects: | Sociology and Anthropology, Society Culture and Institutions |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Nur Ahmad |
Date Deposited: | 28 Nov 2019 02:44 |
Last Modified: | 28 Nov 2019 02:44 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/27887 |
Actions (login required)
View Item |