Memaknai prsoes kematian dan relevansinya terhadap kecemasan

Badriah, Badriah (2017) Memaknai prsoes kematian dan relevansinya terhadap kecemasan. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1-COVER.pdf Download (218kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (195kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (303kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4-BAB I.pdf Download (395kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (482kB)
	Text (BAB III) 6-BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (634kB)
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (23kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (411kB)

Abstract

Penelitian ini bermula dari konsepsi umum tentang kematian yang tumbuh dalam masyarakat. Kematian identik dengan kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Apa makna kematian dan kecemasan, Bagaimana makna kematian dan kecemasan jamaah pengajian rutin di Masjid Raya Bandung; dan Mengetahui Bagaimana relevansi makna kematian terhadap kecemasan menurut jamaah rutin di Masjid Raya Bandung. Mati bukanlah hilangnya kekuatan atau matinya gerak. Ia adalah terputusnya keterkaitan antara jiwa dan raga dan berikut terpisahnya hubungan antara keduanya. Perubahan keadaan, perpindahan dari satu dunia ke dunia lain, ia adalah petaka besar. Allah menyebutnya musibah. Kecemasan merupakan suatu bentuk gangguan tingkah laku yang menyimpang dimana unsur kecemasan dirasakan ada pada banyak suatu dan menimbulkan petentangan batin yang termanifestasikan dalam tingkah laku. Makna kematian sebagai proses penyucian (at-tamhish) terhadap dosa-dosa yang kita bisa bersihkan, sebagai proses pembersihan, dan kematian juga bukan akhir kehidupan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologi. Fenamenologis adalah merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, di mana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya. Metode ini diambil karena peneliti berupaya menangkap makna kematian di kalangan subjek penelitian yang dipilih. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisifasif wawancara terhadap pihak DKM dan koordinator pembimbing serta beberapa Jemaah pengajian serta studi kepustakaan. Data yang terkumpul dianalisis dengan mengumpulkan data, mereduksi data, mengklasifikasi data yang diperoleh, dan diambilah sebuah kesimpulan. Hasil Penelitian ini Makna kematian adalah salah satu tahap perjalanan manusia sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah, disaat terpisahnya antara ruh dengan jasad, yang tidak bisa dihindari tatkala telah tiba ajalnya untuk berpindah dari dunia yang fana menuju ke negeri akhirat yang kekal, dengan kenikmatan atau azab yang akan dirasakan sesuai dengan amal perbuatan. Sedangkan makna kecemasan adalah Keadaan psikologis yang lemah dan kurang stabil, serta pikiran yang tidak menyenangkan, lebih dekat dengan rasa takut yang ditandai dengan kekhawatiran dan rasa tidak tenang yang disebabkan oleh adanya tekanan perasaan serta kesusahan-kesusahan dan kegagalan yang bertubi-tubi yang menyebabkan pertentangan batin dalam diri manusia Relevansinya yaitu ketika memaknai kematian tentunya merasakan kecemasan, tidak ada manusia yang selama hidupnya tidak merasakan kecemasan, kecemasan yang dirasakan itu ketika seseorang tidak tahu dalam keadan apa kita meninggal, untuk itu kita harus banyak berdoa dan meminta kepada Allah SWT supaya kita meninggal dalam keadaan khusnul khatimah dan ditempatkan di tempat yang diridhai-Nya.

Actions (login required)

View Item