Pinayungan, Lamhod Burju Moko (2019) Tawakal dalam perspektif Imam al-Qusyairi : Telaah terhadap kitab Risalah al-Qusyairiah. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER SKRIPSI.pdf Download (134kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (105kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Download (110kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (564kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (582kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (540kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (27kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (326kB) | Request a copy |
Abstract
Di dalam al-Quran disebutkan, bahwa manusia diberikan dua kelebihan yaitu akal dan hati agar dapat menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat, yaitu berusaha lalu kemudian tawakal. Namun, sekarang ini dua kelebihan itu disalahartikan oleh kebanyakan manusia sehingga keluar dari tujuan awalnya, akibatnya menghasilkan dua golongan manusia, di antaranya: pertama, paham teosentrisme (Tuhan menjadi pusat segala sesuatu) kini beralih menjadi antroposentrisme yaitu di mana manusia menjadi pusat segalanya karena akalnya, mereka tawakal terhadap kemampuan akanya sendiri hingga nyaris menafikan Tuhan. Kedua, merubah kehidupan manusia menjadi sosok yang penuh tawakal kepada Allah namun hampa akan usaha. Dua kondisi manusia di atas banyak mengundang perhatian para pakar agama, sebab kedua kondisi manusia di atas keliru dalam memaknai tawakal dalam arti yang sebenarnya. Pada taraf yang sederhana, tawakal merupakan perilaku yang tidak cuku hanya berusaha akan tetapi juga mengharapkan bantuan Allah, begitupun sebaliknya, tidak hanya mengharap bantuan Allah akan tetapi juga diiringi dengan usaha. Salah satu tokoh yang membahas mengenai makna tawakal serta manfaatnya adalah Imam al-Qusyairi. Untuk mengurangi kekeliruan umat dalam memaknai tawakal, peneliti akan menggambarkan bagaimana pandangan Imam al-Qusyairi mengenai tawakal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang memiliki titik fokus pada kajian kepustakaan (library research). Jika diklasifikasikan, penelitian ini termasuk pada penelitian yang bersifat kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode analisis-deskriptif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis bagaimana pandangan Imam al-Qusyairi mengenai tawakal. Sumber primer yang menjadi rujukan penelitian ini adalah kitab Risalah al-Qusyairiah, karya Imam al-Qusyairi. Dari hasil penelitian yang dilakukan secara sistematis dan logis, peneliti menghasilkan sebuah kesimpulan, bahwa tawakal menurut versi Imam al-Qusyairi adalah sesuatu yang muncul dari hati. Tawakal yang muncul dari hati akan melahirkan perbuatan baik, tawakal yang muncul dari hati dapat menenangkan segala perlakuan yang dilakukan oleh anggota lahir, dan tawakal yang lahir dari hati juga dapat memberikan ketenangan hati sebab meyakini bahwa segala kehidupan yang dijalani ini adalah pemberian dari-Nya, segala yang sulit itu memang hadir dari-Nya akan tetapi Allah pula yang telah memberikan jalan keluarnya, dan segala yang mudah itu juga datang dari-Nya berkat kemurahan-Nya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tawakkal;Tasawuf;Berserah diri |
Subjects: | Islam Islam > Sufi Orders |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Lamhod Burju Moko |
Date Deposited: | 18 Dec 2019 04:01 |
Last Modified: | 18 Dec 2019 04:01 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/28293 |
Actions (login required)
View Item |