Kewarisan anak dalam kandungan bersama saudara kandung di Kampung Cibodas

Pauzi, Lutfi Akbar (2019) Kewarisan anak dalam kandungan bersama saudara kandung di Kampung Cibodas. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (384kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (297kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (198kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (684kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (232kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (204kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (323kB) | Request a copy

Abstract

Anak dalam kandungan adalah anak yang masih dalam rahim ibunya. Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar anak dalam kandungan merupakan ahli waris; ia sudah ada ketika pewaris wafat dan ia dilahirkan dalam keadaan selamat. Dengan ada dan tidaknya anak dalam kandungan sangat mempengaruhi ahli waris lainnya. Bagian saudara kandung bermacam-macam tergantung kehadiran anak dalam kandungannya dia seorang diri dengan jenis laiki-laki atau perempuan. Sedangkan yang terjadi di Kp. Cibodas adalah mempermasalahkan pembagian waris anak dalam kandungan. Istri pewaris ingin pembagian warisnya ditangguhkan terlebih dahulu sampai anak dalam kandungan lahir. Akan tetapi saudara kandung pewaris ingin warisan itu langsung dibagikan tanpa menunggu anak dalam kandungan lahir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) waris anak dalam kandungan dengan saudara kandung menurut kewarisan Islam; (2) Untuk mengetahui pandangan kewarisan anak dalam kandungan menurut masyarakat Cibodas. Dalam konsep kewarisan Islam anak dalam kandungan sebagai ahli waris disebut juga dalam ilmu ushul fiqh dengan istilah ahliyatul wujub yang tidak sempurna, yaitu orang yang berhak menerima hak yang berkaitan dengan dirinya tetapi belum mampu melaksanakan kewajiban. Berkaitan pula dengan sifat peralihan harta kepada ahli waris, cara pemilikan harta oleh yang menerima, kadar jumlah harta yang diterima dan waktu terjadinya peralihan harta itu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu akan menggambarkan lebih jelas tentang kewarisan anak dalam kandungan bersama saudara kandung di Kp. Cibodas Desa Banjarsari Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut. Sumber data yang diganakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Jenis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Anak dalam kandungan ketika lahir berjenis kelamin laki-laki maka dia menghijab saudara, ketentuan ini berdasarkan kewarisan Islam. Sedangkan ketika yang lahir berjenis perempuan maka dia menghijab saudara juga, ketentuan ini berdasarkan yurispudensi Mahkamah Agung. (2) Pendapat ulama kp. Cibodas mengatakan bahwa pada dasarnya pembagian hak waris dalam Islam secara jelas telah diatur dalam al-Qur’an, hadist maupun pendapat para ulama. Namun terkait pembahasan yang lebih rinci mengenai apakah anak dalam kandungan sebagai ahli waris atau tidak belum tertera di dalam ayat Al-Qur’an. Anak dalam kandungan sudah bisa dikatakan anak karena dia sudah berbentuk walaupun masih dalam rahim ibunya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: waris; anak dalam kandungan; saudara kandung;
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Waris Islam, Faraid
Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Ahli Waris
Private Law > Inheritance
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah
Depositing User: Lutfi Akbar Fauzi
Date Deposited: 03 Jan 2020 03:11
Last Modified: 03 Jan 2020 03:11
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/28440

Actions (login required)

View Item View Item