Mahpudin, Asep (2019) Konsepsi filsafat bahasa dalam perspektif Ludwig Wittgenstein: Studi teks Tractacus Logico Philosophicus dan Investigation Philosophy. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (208kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (194kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (199kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (534kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (375kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (306kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (514kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (299kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (196kB) | Request a copy |
Abstract
Tiap-tiap pernyataan sejatinya menggambarkan bahasa logis dari setiap pengungkapannya. Apabila sebuah pernyataan diungkapkan dengan pernyataan yang tidak benar, dipastikan mengandung makna yang salah. Maka dari itu diperlukan pengujian logika dan sepadan dengan data empiris. Singkatnya bahwa setiap pernyataan mesti merujuk pada kenyataan dan kontekstual. Bertan Russel menyuguhkan sebuah penerjemahan secara gramatikal sebuah upaya untuk memilah mana pernyataan yang menyesatkan dan pwrnyataan yang tepat memenuhi syarat logika. Russel sendiri mengandaikan filsafat sebagai wilayah permenungan manusia yang berada diantara teologi di satu sisi, dan sains di sisi lainnya. Filsafat disebut teologi merujuk pada pernyataan-pernyataan filsafat yang kerap mengandung spekulasi-spekulasi dan analogis. Dilain pihak filsafat juga dekat dengan sains, Karena filsafat juga kerap memaksimalkan akal pikiran logis dan sebab akibat dari satu variabel ke variabel lainnya. Diantara kedua sisi inilah , filsafat persis ditengah berada pada area tak bertuan, maka dari itu cukup rentan. Persoalan muncul ketika seseorang mulai mempertanyakan keabsahan dari sebuah pertanyaan, apakah benar atau keliru? Adakah jaminan suatu proposisi itu dapat dipertanggung jawabkan?. Dari sini maka Wittgenstein hadir dengan beberapa gagasan geniusnya, ia tergugah untuk memeriksa tiap-tiap proposisi pada sebuah teks filsafat, menurutnya setiap pernyataan filsafat mesti memiliki tolak ukur yang jelas, berlandaskan moralitas keadilan yang sepadan dengan realitas. Maka dari itu Wittgenstein memulainya dari ketekunannya memilah dan memilih mana suatu pernyataan filosofis yang masuk dalam filter akal sehat dan mana yang patut diabaikan atau sekedar yang memuat suatu tahayul.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | filsafat barat; luidwig wittgenstein; filsafat bahasa; filsafat analitik; |
Subjects: | Medieval Western Philosophy Philosopy and Theory |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | SAEFUL APUY heidegger |
Date Deposited: | 17 Jan 2020 06:31 |
Last Modified: | 17 Jan 2020 06:31 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/28568 |
Actions (login required)
View Item |