Syarif, Nurrohman (2019) Islamism, Totalitarianism and Democracy; Revisiting Abu Bakar Baásyir Ideology of Jihadism. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 1 (1). ISSN 2502-3489 (Submitted)
|
Text
2019 Template Wawasan (S2) October 7,2019 edit 20200123.pdf - Submitted Version Download (435kB) | Preview |
Abstract
Jihadism groups apparently still have influence in Indonesia. Data collected from a number of surveys shows that the number of supporters of the ideology of jihadism is quite significant, even though the ideology of jihadism tends to give birth to radical or extreme political movements. Abu Bakar Ba'asyir, one of the bearers of the ideology of jihadism, has been proven to be involved in terrorism activities. Even so, for humanitarian reasons, due to age and health factors, in early 2019 there was an attempt to release him from prison. The effort received a positive response from the government. However, in the end the release was canceled because one condition was not fulfilled, namely loyalty to the Pancasila and the Republic of Indonesia. This study intends to examine who Abu Bakar Ba'asyir is, what is his view of jihad, why is he not willing to be loyal to the ideology of Pancasila and the Unitary Republic of Indonesia, what is the impact of the ideology of jihadism which is adopted for the development of Pancasila democracy in Indonesia. The method used in this study is the library method, using old data with new analysis. The conclusion of this study is that Abu Bakar Ba'asyir is a follower of Islamism in the form of jihadism which contains elements of totalitarianism ideology. The ideology like this has a negative impact on the development of Pancasila democracy for its exclusiveness and not able to accept plurality. Keywords: Democracy, Islamism, Jihadism, , Sharia, Totalitarianism __________________________ Abstrak Kelompok jihadism ternyata masih memiliki pengaruh di Indonesia. Data yang dihimpun dari sejumlah survey menunjukkan bahwa jumlah pendukung ideologi jihadism cukup signifkan. Padahal ideologi jihadisme cenderung melahirkan gerakan politik radikal atau ekstrim. Abu Bakar Ba’asyir , salah satu pengusung ideology jihadism, telah terbukti terlibat dalam kegiatan terorisme. Sungguhpun demikian, demi alasan kemanusiaan , karena factor usia dan kesehatan, pada awal 2019 ada upaya untuk membebaskan beliau dari penjara. Upaya itu mendapat respon positif dari pemerintah. Akan tetapi, pada akhirnya pembebasan itu dibatalkan karena tidak terpenuhinya salah satu syarat yakni kesetiaan pada Pancasila dan NKRI. Kajian ini bermaksud untuk meneliti siapa Abu Bakar Ba’asyir, apa pandangannya tentang jihad, mengapa dia tidak bersedia setia pada ideology Pancasila dan NKRI, apa dampak ideologi jihadism yang dianutnya bagi perkembangan demokrasi Pancasila di Indonesia? Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode perpustakaan, dengan menggunakan data lama dengan analisa baru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Abu Bakar Ba’asyir adalah salah satu penganut paham Islamism dalam bentuk jihadism yang mengandung unsur ideology totalitarianism. Ideology seperti ini berdampak buruk terhadap perkembangan demokrasi Pancasila karena sifatnya yang eksklusif dan tidak dapat menerima pluralitas. Kata Kunci: Demokrasi, Islamisme, Jihadisme, Syariat, Totalitarianisme
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Democracy, Islamism, Jihadism, , Sharia, Totalitarianism |
Subjects: | Islam Umum Islam Umum > Islam dan Bidang Lainnya |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Ketatanegaraan dan Politik Islam (Siyasah) |
Depositing User: | Dr. Nurrohman Syarif |
Date Deposited: | 04 Feb 2020 04:53 |
Last Modified: | 04 Feb 2020 04:53 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/28963 |
Actions (login required)
View Item |