Tinjauan fiqh buyu tentang jual beli sepeda motor bahro di desa Bojongkaso kecamatan Agrabinta kabupaten Cianjur

Mauludiyah, Siti Sholihah (2016) Tinjauan fiqh buyu tentang jual beli sepeda motor bahro di desa Bojongkaso kecamatan Agrabinta kabupaten Cianjur. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (120kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (153kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (167kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (301kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (351kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (311kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB)

Abstract

Islam sangat memberikan keleluasan kepada umatnya untuk melakukan berbagai betuk perjanjian ataupun perikatan dengan siapapun, salah satunya pelaksanaan jual beli. Jual beli adalah tukar menukar barang yang memberikan manfaat bagi pelakunya dengan cara yang dibenarkan oleh syara’. Semua bentuk jual beli hukum asalnya adalah boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Jual beli sepeda motor bahro merupakan salah satu jual beli yang berada di Desa Bojongkaso Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur, akan tetapi pada jual beli sepeda motor bahro di Desa Bojongkaso Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur ini adanya suatu hal yang tidak sesuai dengan jual beli yang dibenarkan syara’ yaitu syarat ma’qud ‘alaih harus masyru (sesuai dengan ketentuan syara’. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan jual beli sepeda motor bahro di Desa Bojongkaso Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur. Untuk mengetahui manfaat dan mafsadat jual beli sepeda motor bahro, dan untuk mengetahui korelasi antara fikih buyu’ dengan jual beli sepeda motor bahro di Desa Bojongkaso Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur. Penelitian ini berdasarkan pemikiran tentang jual beli menurut fikih buyu yang berpedoman pada hukum Islam yang bersumberkan al-Qur’an dan al-Hadits yang telah melahirkan rukun dan syarat jual beli. Jual beli yang sah harus terpenuhi rukun dan syaratnya dan didasarkan pada prinsip saling merelakan. Dalam fikih muamalah dijelaskan bahwa yang menjadi objek jual beli barang itu suci, dapat dimanfaatkan secara syara’, dapat diserah terimakan, dan barang itu milik penjual sendiri. Syarat bagi penjual dan pembeli adalah harus baligh, berakal dan tidak dipaksa (atas kemauan sendiri). Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, mengumpulkan data, menyusun data dan menafsirkan isinya. Sumber data primernya adalah penjual dan pembeli sepeda motor bahro, sedangkan sumber data sekundernya adalah buku-buku yang membahas masalah jual beli. Data dikumpulkan dengan cara pengamatan, wawancara, dan studi kepustakaan. Data yang sudah terkumpul lalu ditafsirkan dengan metode analisis ini. Pelaksanaan jual beli sepeda motor bahro di Desa Bojongkaso yaitu pembeli mendatangi penjual atau penjual yang mendatangi pembeli, kemudian penentuan harga dan terjadi tawar-menawar. Dilihat dari manfaat dan mafsadatnya jual beli sepeda motor bahro di Desa Bojongkaso lebih besar mafsadatnya, dimana apabila seseorang mencari penghasilan dari jalan yang haram, maka hasilnyapun menjadi haram. Dengan demikian pelaksanaan jual beli sepeda motor bahro di Desa Bojongkaso adalah dilarang dan hukumnya haram, karena sepeda motor yang diperjualbelikan belum jelas kepemilikannya dan tidak memenuhi syarat jual beli. Dalam fikih buyu’ jual beli yang sah adalah jual beli yang sudah memenuhi rukun dan syarat jual beli, jadi jual beli sepeda motor bahro di Desa Bojongkaso adalah bathil (tidak sah).

Actions (login required)

View Item