Kontribusi pemikiran Syaikh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam ilmu-ilmu ke islaman 1820-1896

Tabroni, Ahmad (2017) Kontribusi pemikiran Syaikh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam ilmu-ilmu ke islaman 1820-1896. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (189kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (314kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf

Download (265kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (560kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (551kB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (251kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftar pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (328kB)

Abstract

Penelitian ini membahas perkembangan pemikiran Syaikh Muhammad Nawawi Al-Bantani. Syaikh Muhammad Nawawi Al-Bantani adalah ulama Nusantara yang di kenal oleh dunia dalam karya-karyanya dan telah banyak memberikan kontribusi dalam ilmu-ilmu keIslaman yang mengharumkan nama bangsa. Syaikh Nawawi juga banyak melakhirkan tokoh-tokoh besar yang telah memberikan kontribusi di negaranya masing masing. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui Biografi Syaik Muhammad Nawawi Al-Bantani. kedua mengetahui pemikiran keilmuaan Syaik Muhammad Nawawi Al-Bantani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadiaan-kejadian masa lalu berdasarkan jejak-jejak yang dihasilkannya, melalui empat tahap yaitu: pertama heuristik (pengumpulan sumber) kedua kritik (kritik intern dan kritik ektern) ketiga interpretasi dan keempat historiografi (penulisan sejarah). Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dilahirkan dengan nama Abu Abdul Mu‟ti Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi,beliau dilahirkan di Tanara 1230 H (1815 M) Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani merupakan penulis produktif,khususnya komentar terhadap karya-karya klasik sebelumnya, yaitu 24 karya dari berbagai cabang keilmuaan. Hal ini terlihat dari pemikiran beliau dalam empat periodisasi. periode Banten(1820M–1830M),Syekh Nawawi memiliki pendirian yang khas, dalam menghadapi pemerintah kolonial, tidak agresif atau reaksioner, membekali murid-muridnya dengan jiwa-jiwa keagamaan dan semangat untuk menegakkan kebenaran. Periode Makah awal (18301860),diriwayatkan bahawa Syaikh Nawawi mengajar di Masjid al-Haram menggunakan bahasa Jawa dan Sunda ketika memberi keterangan terjemahan kitab-kitab berbahasa Arab. Periode Makah terakhir (1860-1896) menuangkan pemikiran cukup beragam, mulai di bidang Tasawuf, Akidah, Fiqih, Tafsir, Hadist, Sejarah, Bahasa. Periode Mesir (1891M) mempelajari batasan batasan membaca Al-qur‟an, Tajwid. Karya-karya Nawawi tidak hanya banyak dikaji dan dipelajari di seluruh pesantren di Indonesia tetapi bahkan di seluruh wilayah Asia Tenggara. Tulisan-tulisan Nawawi dikaji di lembaga lembaga pondok tradisional di Malaysia, Filipina dan Thailand. Karya Nawawi diajarkan di sekolah-sekolah agama di Mindanao (Filipina Selatan), dan Thailand. Keistimewaan yang di temukan dalam kitab-kitab beliau membuat hidup isi karangan melalui kisah-kisah yang mengandung hikmah dan pengajaran sehingga dapat dijiwai oleh pembaca. Selain itu, juga karena penggunaan bahasa Arab yang sederhana serta keluasan bahasanya, membuat orang-orang yang mempelajari karya karya beliau gampang di serap dan mengamalkannya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Pemikiran Syaikh Muhammad Nawawi Al-Bantani; ilmu-ilmu ke islaman;
Subjects: Islam > Islamic History
Islam > Islamic Leaders
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Rizal Mohamad Sihabudin
Date Deposited: 12 Feb 2020 03:49
Last Modified: 12 Feb 2020 03:54
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/29451

Actions (login required)

View Item View Item