Taushiyah minggu pagi sebagai model pelatihan Tabligh: Studi deskriptif di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Mu’awanah Cibiru Wetan Bandung

Fajar, Dedi Muhammad (2019) Taushiyah minggu pagi sebagai model pelatihan Tabligh: Studi deskriptif di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Mu’awanah Cibiru Wetan Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (115kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (378kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (310kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (676kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (310kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (291kB) | Request a copy

Abstract

Sangat penting bagi seorang santri pandai dalam berdakwah (bertabligh) karena itu merupakan salah satu tugas dan fungsi utama sebagai seorang santri. Pada dasarnya setiap muslim adalah mubalagh tidak hanya santri, artinya setiap muslim memiliki kewajiban atau mendapatkan beban untuk menyampaikan ajaran Islam dan mempunyai tanggung jawab untuk berdakwah kepada seluruh umat. Tetapi dalam praktiknya dakwah tidak semudah yang dibayangkan, karena dalam berdakwah atau dalam menyampaikan informasi-informasi keislaman harus menguasi cara-cara bagaimana agar kegiatan dakwah berlangsung secara efektif dan informasi-informasi Islam dapat tersampaikan dengan baik kepada umat. Dan menghasilkan akibat yang baik dari dakwah yang dilakukan. Dalam menghadapi kondisi seperti ini secara sengaja Pondok Pesantren Salafiyah Al-Mu’awanah dalam mencetak santrinya untuk menjadi kader Da’i. Dengan inovasinya memunculkan suatu program atau kegiatan untuk mengembangkan kemampuan khitabah santri yang mana santri biasa menyebutnya dengan istilah Taushiyah Minggu Pagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan Taushiyah Minggu Pagi di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Mu’awanah, metode yang digunakan dalam Taushiyah Minggu Pagi di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Mu’awanah, dan materi apa yang disampaikan pada kegiatan Taushiyah Minggu Pagi di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Mu’awanah. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu cara penilitian dengan mengutamakan pengamatan (observasi) terhadap kondisi aktual dimana penenliti melakukan penelitian. Cara pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi di lapangan, wawancara, studi literature dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa a) Kegiatan taushiyah minggu pagi di pondok pesantren salafiyah al-mu’awanah cibiru wetan bandung ini merupakan kegiatan ektratrakulikuler yang wajib diikuti oleh seluruh santri baik yang menetap maupun yang tidak menetap di pesantren (santri kalong). pelaksanaannya rutin setiap hari minggu sekali (ba’da subuh). Yang dipelopori atau dinaungi oleh bidang ROHIS (Rohani Islam Dakwah dan Ukhuwah). Setiap santri diwajibkan membawa buku catatan. Sebagai bentuk evaluasi diberikan sesi tanya jawab kepada para audiens yang hadir. b) metode taushiyah (mauidhoh hasanah) yang digunakan adalah metode pidato ekstemporer atau penyampaian berdasarkan catatan kecil, manuskrip, impromptu. c) Materi yang disampaikan yaitu yang berhubungan dengan keagamaan dan tidak ditentukan oleh pihak pengurus, sesuai dengan kadar kemampuannya dengan catatan tidak keluar dari al-Quran dan As-Sunnah. Dan yang sering disampaikan dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok yaitu: Akhlak, Ibadah, dan tasawuf.

Actions (login required)

View Item