Sejarah perkembangan kesenian karinding di Jawa Barat: Studi kasus Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang 2004-2015

Muslimah, Anis Salma (2017) Sejarah perkembangan kesenian karinding di Jawa Barat: Studi kasus Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang 2004-2015. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (14kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (267kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftar isi.pdf Download (273kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (643kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (469kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (294kB)

Abstract

Kesenian karinding merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang ada di beberapa wilayah Jawa Barat. Karinding dikenal sebagai alat musik yang sudah digunakan orang tua zaman dulu. Karinding yang merupakan sebuah kesenian hasil kebudayaan masyarakat zaman dulu merupakan sebuah hal yang unik untuk dikaji. Kesenian tidak pernah berdiri lepas dari masyarakat. Karena kesenian bagian dari masyarakat, tumbuh, berkembang dan terciptanya kesenian oleh masyarakat pemilik kesenian itu sendiri. Kesenian tradisional karinding sempat dikabarkan punah, tetapi kesenian tradisional tersebut ternyata telah lama menyatu dengan masyarakat di Kecamatan Cimanggung. Oleh karena itu eksistensinya harus tetap dijaga agar kesenian tersebut tidak punah. Kesenian karinding kembali diperkenalkan oleh Abah Olot dari tahun 2004 dan mendirikan Grup Giri Kerenceng. Untuk itu perlu dikaji mengenai awal mula kemunculan kembali karinding di Kecamatan Cimanggung dan bagaimana perkembangan karinding sampai saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesenian tradisional karinding muncul dan berkembang di masyarakat Cimanggung. Tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui peran grup karinding Giri Kerenceng dalam mengembangkan karinding, respon masyarakat Cimanggung mengenai berkembangnya karinding dan pengaruhnya bagi masyarakat Cimanggung. Penelitian ini bersifat deskriftif naratif. Yaitu penelitian yang menguraikan atau menggambarkan suatu peristiwa sesuai dengan fakta yang ada. Semua ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah, yaitu heuristik atau pengumpulan sumber, kemudian kritik ekstren dan intern, interpretasi dan terakhir historiografi. Kesimpulannya adalah bahwa Abah Olot mendapat amanah dari keluarganya untuk mempertahankan kesenian tradisional karinding juga merupakan keinginan sendiri untuk mempertahankan kesenian tradisional agar tidak punah. Abah Olot dengan grupnya memperkenalkan karinding dengan cara mengikuti pameran, workshop ke beberapa wilayah Jawa Barat, mengadakan jadwal latihan, membuat sendiri alat musik tradisional karinding dan memasarkannya, mengisi acara pernikahan, khitanan sampai melalui media yang mendatangi Abah Olot karena kesenian tradisional karinding yang dikabarkan punah berkembang kembali juga karena keunikan alat musik ini. Respon masyarakat sendiri mengenai berkembangnya alat musik karinding sangatlah positif terlihat dari masyarakat yang mendukung anak-anaknya untuk berlatih karinding. Semula respon masyarakat terbilang biasa saja, bahkan dapat disebut hanya sebagian orang saja yang mengenal karinding. Sekarang masyarakat pun tidak asing lagi dengan alat musik karinding. Dengan berkembangnya karinding di Cimanggung banyak pemuda-pemudi tertarik untuk berlatih karinding, tak hanya itu pengaruh berkembangnya karinding di Cimanggung ini pemain karinding bisa menjalin silaturahmi ketika diadakannya jadwal latihan.

Actions (login required)

View Item