Nurhaq, Hendra Ridwan (2017) Makna dan fungsi tradisi pareresan: Studi kasus di desa Sangiang kecamatan Banjaran kabupaten Majalengka. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (140kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (132kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (153kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (233kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (336kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (168kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) |
Abstract
Peneitian ini berangkat dari fenomena yang uncul di Desa Sangiang Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka. Meskipun di arus era globalisasi ini masyarakat Desa Sangiang masih memegang kebiasaan adat tradisi para leluhurnya yaitu Tradisi Pareresan sebagai pegangan hidup, hal ini dapat terlihat dengan fenomena banyaknya masyarakat antusias dalam memperingati adat tradisi Pareresan di Desa sangiang tiap tahunya. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui 1) Fungsi Tradisi Pareresan 2) dampak terhadap keadaan sosial-ekonomi masyarakat 3) proyeksi pestarian Tradisi Pareresan kedepannya 4) upaya masyarakat dalam melestarikan Tradisi Pareresan sebagai nilai warisan kebudayan leluhur. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Talcot Parson Teori yang digunakan adalah teori sistem. Dimana melihat masyarakat sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Satu bagian tidak bisa dipahami secara terpisah dari keseluruhan. Dengan demikian, dalam perspekttif fungsionalisme ada beberapa persyaratan atau kebutuhan fungsional yang harus dipenuhi agar sebuah sistem sosial bisa bertahan. Metode digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metode ini untuk meneliti pada suatu objek yang alamiah, apa adanya dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi baik keadaan ataupun kondisinya yang ada di lingkungan Desa Sangiang, teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi analisis data yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sangiang masih memiliki integritas yang tinggi dari aspek sosial, kebudayaan yang menjadikan fungsi tradisi sebagai integrasi masyarakat, Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi pareresan seperti nilai gotong royong, nilai religius, nilai keindahan, nilai kekeluargaan merupakan nilai yang menimbulkan kebiasaan masyarakat hingga menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi dan rasa kekeluargaan yang kuat hingga mampu menyatukan seluruh elemen masyarakat sebagai dampak adanya Tradisi Pareresan juga mempengaruhi aspek ekonomi dan pembangunan sebagai adanya potensi wisata desa dengan adanya Tradisi Pareresan sebagai kearifan lokal yang tetap di lestarikan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | fungsi tradisi pareresan; makna tradisi pareresan; sosial budaya |
Subjects: | Sociology and Anthropology, Society Customs of People |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Ilham Nurfauzi |
Date Deposited: | 24 Feb 2020 14:44 |
Last Modified: | 24 Feb 2020 14:44 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/29762 |
Actions (login required)
View Item |