Hidayat, Asep (2017) Penerapan metode double movement Fazlur Rahman terhadap pemaknaan hadis anjuran berjanggut. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (121kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (146kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (167kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (287kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (320kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (466kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (168kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (183kB) | Request a copy |
Abstract
Hadis merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Alquran, maka sepantasnya hadis merupakan s}a>lih}un li kulli zama>n wa maka>n. Berbedanya situasi dan kondisi kehidupan yang dihadapi sekarang dengan masa ketika hadis muncul, terkadang menjadikan hadis tampak kehilangan relevansi, seperti halnya hadis tentang anjuran berjanggut. Menurut sebagian ulama, memelihara janggut bukanlah anjuran bagi semua umat Islam, karena hal ini dipengaruhi oleh kultur budaya bangsa Arab. Sedangkan ulama lainnya mengatakan bahwa memelihara janggut merupakan suatu anjuran bagi setiap Muslim. Hal ini menjadi sebuah masalah, ketika hadis tersebut tidak sesuai dengan realita dan kebiasaan sebagian umat Islam. Hermeneutika Fazlur Rahman, menawarkan pemahaman hadis yang komprehensif dan kontekstual dengan berbagai pendekatan yang dibutuhkan dalam pemahaman hadisnya. Penelitian ini bertujuan untuk reinterpretasi hadis-hadis tentang anjuran berjanggut dengan mengkaji latar belakang historis hadis mikro dan makro, kemudian diambil idea moral yang terkandung di dalamnya. Setelah itu, baru upaya kontekstualisasi hadis berdasarkan idea moral yang sudah didapatkan sebelumnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dan bersifat deskriptif analisis dengan menggunakan metode double movement Fazlur Rahman. Adapun langkah dari metode ini, dari situasi sekarang menuju situasi dimana hadis muncul, kemudian kembali lagi ke masa sekarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang munculnya hadis-hadis tentang anjuran berjanggut memiliki keterkaitan dengan kebiasaan yang dilakukan oleh bangsa Arab sejak pra-Islam, kemudian memanjangkannya merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi bangsa Arab. Selain itu, anjuran berjanggut ini bertujuan untuk tidak menyerupai umat non Islam, yang pada waktu itu orang-orang Majusi memiliki kebiasaan mencukur janggut dan memanjangkan kumisnya. Oleh karena itu, idea moral yang terkandung dalam hadis tentang anjuran berjanggut adalah anjuran untuk memiliki identitas yang membedakan umat Islam dengan non-Islam sesuai dengan kebiasaan yang berlaku ditempatnya. Kemudian identitas tersebut memiliki nilai kehormatan atau setidaknya bukanlah aib bagi Muslim yang melakukannya. Apabila hadis itu diditarik ke realita sekarang, maka memelihara janggut tidaklah menjadi identitas bagi semua umat Islam, khususnya umat Islam Indonesia. Bagi umat Islam Indonesia, identitas tersebut ialah sarung. Hal ini karena sarung merupakan pakaian tradisi khas umat Islam Indonesia. Sarung juga merupakan warisan budaya dan identitas nasionalisme yang memiliki nilai kehormatan dan menunjukkan nilai kesopanan yang tinggi bagi yang mengenakannya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | hadist; double movement; janggut; idea moral; kontekstualisasi |
Subjects: | Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ilham Nurfauzi |
Date Deposited: | 02 Mar 2020 07:04 |
Last Modified: | 02 Mar 2020 07:04 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/29950 |
Actions (login required)
View Item |