Dampak pengembangan pariwisata terhadap alih fungsi lahan pertanian: Studi deskriptif di Desa Sangiang Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka

Depi, Epi Sri (2017) Dampak pengembangan pariwisata terhadap alih fungsi lahan pertanian: Studi deskriptif di Desa Sangiang Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (126kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (146kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (163kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (227kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (345kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (372kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (193kB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini didasarkan dari adanya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian di Sangiang sebagai dampak dari adanya pengembangan pariwisata yang dilakukan baik oleh Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa. Seiring pesatnya pengembangan pariwisata berbasis pertanian di perdesaan berbanding lurus dengan tingginya permintaan lahan sebagai sarana pendukung pengembangan potensi pariwisata sehingga akan menimbulkan potensi konversi lahan atau alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian di sekitar lokasi pariwisata tersebut. Penelitian ini didasarkan pada teori perubahan sosial Karl Marx yang menyatakan bahwa Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi karena perkembangan teknologi atau kekuatan produktif dan hubungan antara kelas-kelas sosial yang berubah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data disimpulkan melalui data primer yaitu observasi dan wawancara mendalam pada masyarakat Desa Sangiang Kecamatan Banjaran. Serta data sekunder yaitu dokumentasi dan studi kepustakaan. Data kemudian dianalisis menggunakan model interaktif dimana terdapat komponen-komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengembangan pariwisata di Desa Sangiang termasuk ke dalam pengembangan keseluruhan dengan tujuan baru, membangun atraksi di situs yang tadinya tidak digunakan sebagai atraksi, dan; tujuan baru, membangun atraksi pada situs yang sebelumnya telah digunakan sebagai atraksi. Jenis wisata yang ada di Desa Sangiang sangat beragam dari mulai wisata ziarah, wiata alam hingga wisata budaya yang banyak menarik minat wisatawan. Dengan adanya pengembangan pariwisata di Desa Sangiang, banyak lahan pertanian yang sudah diincar oleh para investor baik yang berasal dari daerah Majalengka maupun investor yang berasal dari luar daerah Majalengka. Lahan pertanian produktif masyarakat sudah ada yang berpindah tangan kepemilikannya dengan jalan jual beli. Alasan beberapa masyarakat yang menjual lahan pertanian produktifnya adalah karena tergiur dengan harga yang ditawarkan pembeli yang lebih tinggi dari harga pasar yang berlaku. Namun, ada pula petani yang masih mampertahankan lahan pertaniannya dengan berbagai alasan. Pengaruh yang nampak dari pesatnya pengembangan pariwisata selain maraknya potensi alih fungsi lahan adalah terjadinya perubahan sosial budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan pergeseran norma sosial merupakan salah satu dampak yang dirasakan.

Actions (login required)

View Item