Safeí, Agus Ahmad (2016) Toleransi Beragama di Era “Bandung Juara”. Kalam, 10 (2). pp. 403-422. ISSN 2540-7759
|
Text (Full Text)
Paper Jurnal Kalam.pdf Download (399kB) | Preview |
Abstract
Pergantian kepemimpinan di Kota Bandung dari Walikota sebelumnya, Dada Rosada, ke Walikota sekarang, Ridwan Kamil, menghadirkan nuansa yang berbeda, meski dalam beberapa hal ditemukan sejumlah titik yang sama. Hal demikian dipandang sebagai sesuatu yang normal saja, karena setiap pemimpin memiliki gaya, selera dan visi-misi masing-masing. Jika Dada Rosada tampil memimpin Bandung dengan semangat menjadikan Bandung sebagai Kota Agamis, dengan menekankan pentingnya toleransi antarumat beragama, maka Ridwan Kamil lebih memilih spirit Bandung Juara sebagai tagline utama kepemimpinannya, dengan tetap menekankan Bandung sebagai ‘rumah bersama’ semua umat beragama. Ridwan Kamil secara sadar tidak memakai bahasa agama di ruang publik sebagaimana halnya yang dilakukan Walikota sebelumnya, Dada Rosada. Dalam pendekatan esensialisme yang diusung Walikota sekarang, yang terpenting bukanlah membawa-bawa agama dalam setiap program yang diusung ke ruang publik, terpenting adalah justru mengimplementasikan nilai-nilai yang dikandung agama itu sendiri melalui berbagai program yang nyata-nyata memberikan manfaat kepada warga kota.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Toleransi; Agama; Ruang Publik; Agamis; Bandung Juara |
Subjects: | Religious Mythology > Attitudes of Religions Toward Social Issues |
Depositing User: | Prof. Dr. Agus Ahmad Safei |
Date Deposited: | 21 May 2020 13:36 |
Last Modified: | 21 May 2020 13:36 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/31005 |
Actions (login required)
View Item |